I-todays.com – Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis yang membuat seseorang meragukan persepsi, ingatan, atau bahkan kewarasannya sendiri. Pelaku gaslighting biasanya memutarbalikkan fakta, menyangkal kejadian, atau menyalahkan korban, sehingga korban merasa bingung, tidak percaya diri, dan akhirnya bergantung pada pelaku.
Istilah ini berasal dari drama dan film berjudul “Gaslight” (1938 & 1944), di mana seorang suami secara perlahan membuat istrinya percaya bahwa ia gila dengan cara mengubah hal-hal kecil di rumah (misalnya lampu gas yang diredupkan) lalu menyangkal bahwa ada perubahan ketika istrinya menanyakan.
Berikut ini cara menangani gaslighting tanpa meninggalkan ruang untuk manipulasi
1. “Itu versimu. Aku percaya versiku.”
Menolak narasi dengan mengklaim kembali kebenaran.
2. “Kamu terus-terusan menuduhku sensitif hanya untuk menghindari tanggung jawab.”
Bongkar taktiknya. Akhiri percakapan
3. “Aku tidak bingung. Aku hanya tidak setuju denganmu.”
Langsung mematikan gaslight. kamu terlalu banyak berpikir
4. “Aku tidak akan terus mengulang-ulang perkataanku hanya agar kamu bisa terus menyangkalnya.”
Karena gaslighting berkembang dengan melelahkan suaramu
5. “Memutarbalikkan kata-kataku tidak membuatmu benar.”
Jernih. Dingin. Tak tergoyahkan
6. “Kamu bereaksi sekuat ini karena kebenaran telah terungkap.”
Tidak ada yang lebih menakutkan bagi seorang manipulator selain pengamatan yang tenang
7. “Kamu terus mengganti topik setiap kali aku mengungkapkan perasaanku.”
Pola terdeteksi. Manipulasi disangkal
8. “Jika kamu benar-benar peduli dengan apa yang sedang kualami, kamu tidak akan berusaha menghapusnya.”
Gunakan ketepatan pisau bedah emosional untuk menembus kepalsuan kekhawatiran
9. “Percakapan ini terasa seperti kendali, bukan komunikasi.”
Setelah pernyataan ini diucapkan, dinamika kekuasaan menjadi tak terbantahkan
10. “Aku selesai berdebat dengan kenyataan. Kita sudahi di sini.”
Kalimat terakhir yang berbunyi: Aku memilih kedamaian daripada pertunjukan








