Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Naiknya Harga Kedelai Sejak Usai Lebaran 2025

×

Naiknya Harga Kedelai Sejak Usai Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Surabaya – Naiknya harga kedelai sejak usai Lebaran 2025 telah memukul para perajin tempe di Surabaya, termasuk Jarwo Susanto, atau yang akrab disapa Bang Jarwo. Perajin tempe asal Putat Jaya ini mengaku, kenaikan harga kedelai secara bertahap membuat produksi tempenya menurun drastis.

“Biasanya saya beli kedelai di agen Patemon dengan harga Rp8.500 per kilogram. Sekarang sudah Rp10.500 per kilogram. Kenaikannya perlahan-lahan, mulai dari Rp9.000, lalu Rp9.500, hingga akhirnya seperti sekarang,” ujar Bang Jarwo, sambil menunjukkan bahan baku kedelainya, Rabu (23/4).

Example 300x600

Dampak kenaikan harga ini memaksa Jarwo mengurangi jumlah produksi. Jika sebelumnya ia mampu memproduksi sekitar 25 kilogram tempe per hari, kini jumlah itu turun menjadi 20 kilogram.

Namun, Jarwo menegaskan bahwa ia enggan menurunkan kualitas produknya dengan memperkecil ukuran atau menaikkan harga jual. “Kalau dikurangi ukuran atau dinaikkan harganya, nanti tidak ada yang beli. Saya yang rugi,” jelasnya.

Dari biasanya memproduksi 400 hingga 500 tempe per hari, kini produksi hanya mencapai 300 hingga 400 tempe. Situasi ini tak hanya memengaruhi pendapatan Jarwo, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan kenaikan harga kedelai yang terus berlanjut.

“Kenaikan ini biasanya juga dipengaruhi oleh dolar AS yang naik. Karena kedelai kita kan masih impor,” ucapnya.

Bang Jarwo mengenang, para perajin tempe di Surabaya pernah menggelar aksi unjuk rasa akibat kenaikan harga kedelai beberapa waktu lalu. Namun, ia merasa upaya tersebut tidak memberikan solusi nyata dari pemerintah. “Hanya ada sosialisasi, tapi tidak ada tindakan nyata,” tuturnya kecewa.

Sebagai perajin tempe yang sudah puluhan tahun menekuni usaha ini, Jarwo berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga kedelai. Ia khawatir, jika kondisi ini terus berlanjut, nasib para perajin tempe, termasuk dirinya, akan semakin terpuruk.

“Semoga pemerintah bisa cepat bekerja sama dengan negara lain untuk mengatasi masalah ekonomi ini. Kasihan masyarakat kecil, dampaknya besar sekali,” pungkasnya penuh harap.

Foto : kenaikan harga kedelai secara bertahap membuat produksi tempe menurun drastis.

Example 300250
Example 120x600