Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Toleransi dan Ilmu Jadi Satu: Gadis Katolik Timor Leste Raih Gelar S1 di Kampus NU Surabaya

×

Toleransi dan Ilmu Jadi Satu: Gadis Katolik Timor Leste Raih Gelar S1 di Kampus NU Surabaya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Surabaya – Ana Zenetia Paulo Soares de Rosa, gadis asal Dili, Timor Leste, menjadi sorotan usai dinyatakan lulus dan mengikuti prosesi wisuda Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (24/4). Gadis Katolik kelahiran 22 Agustus 2001 ini resmi menyandang gelar Sarjana Kebidanan setelah menempuh pendidikan melalui Program Lintas Jalur dari D3 ke S1.

Meski berlatar belakang agama minoritas di lingkungan kampus yang identik dengan warga Nahdlatul Ulama, Ana merasa perjalanan pendidikannya penuh dengan pengalaman inklusif dan toleransi.

Example 300x600

“Unusa bukan hanya tempat belajar akademik, tapi juga tempat saya belajar tentang keberagaman dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Ana saat ditemui usai wisuda.

Ketertarikan Ana terhadap kampus ini bermula dari penelusuran sederhana di internet. Saat mencari informasi kampus dengan program studi S1 Kebidanan, ia menemukan Unusa dan langsung jatuh hati.

“Saya baca di website-nya, terus tertarik karena terlihat sangat terbuka dan profesional. Alhamdulillah, setelah masuk, semua benar-benar sesuai harapan,” kenangnya.

Selama berkuliah, Ana tak hanya mengejar akademik. Ia aktif di berbagai kegiatan sosial mahasiswa, termasuk yang dikelola oleh organisasi Islam. Tak sekalipun ia merasa tersisih.

“Teman-teman saya sangat menghargai perbedaan. Bahkan mereka ikut merayakan momen Natal dengan mengucapkan selamat dan memperlakukan saya seperti saudara sendiri,” tutur Ana.

Kehangatan itulah yang membuat sang adik ikut memilih Unusa sebagai tempat belajar. Kini, adik Ana sedang menjalani studi di jurusan S1 Keperawatan.

Usai menuntaskan pendidikan, Ana bertekad kembali ke tanah kelahirannya di Dili. Ia ingin mengabdi sebagai bidan dan membawa ilmu yang diperolehnya untuk membantu masyarakat Timor Leste.

“Saya sudah jauh-jauh ke Indonesia untuk belajar. Kini saatnya saya pulang dan memberikan manfaat,” tutup Ana penuh harap.

Kisah Ana menjadi potret nyata bahwa pendidikan tak mengenal sekat agama atau budaya. Di kampus Unusa, nilai-nilai toleransi bukan hanya slogan, tapi hidup di dalam praktik keseharian.

Example 300250
Example 120x600