Serpong– Pasangan legenda bulutangkis Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, resmi meresmikan Daddies Arena, sebuah pusat olahraga yang tidak hanya menawarkan fasilitas olahraga kelas dunia, tetapi juga berfokus pada pengembangan bisnis dan kewirausahaan di dunia olahraga. Peresmian yang dihadiri oleh berbagai pihak ini menandakan langkah baru dalam menciptakan wadah untuk mendukung perkembangan bulutangkis nasional, sekaligus menginspirasi para atlet untuk terjun ke dunia bisnis.
Daddies Arena merupakan hasil kolaborasi antara Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, dan Jody Brotosuseno, pendiri Waroeng Steak & Shake. Fasilitas ini memiliki delapan lapangan bulutangkis, pusat kebugaran, sauna, shower air hangat, dan coffee shop. Dalam waktu dekat, akan hadir juga restoran Waroeng Steak di dalam arena tersebut, menambah kenyamanan para pengunjung.
“Ini adalah langkah besar untuk mendukung olahraga bulutangkis, khususnya di masyarakat sekitar. Kami juga ingin menginspirasi atlet untuk tidak hanya fokus pada karier olahraga mereka, tetapi juga mengenal dunia bisnis,” ujar Jody Brotosuseno. Meskipun jadwal yang padat, baik Hendra, Ahsan, maupun Jody sepakat untuk segera meresmikan Daddies Arena, yang sudah bisa digunakan mulai besok untuk lapangan bulutangkis, sementara gym dijadwalkan akan siap dalam seminggu ke depan.
Daddies Arena dibangun di Serpong dengan pertimbangan minimnya lapangan bulutangkis di wilayah tersebut. Menurut Jody, biaya sewa lahan sebesar Rp400 juta untuk 10 tahun dan waktu pembangunan selama enam bulan, diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat setempat. “Pembangunan Daddies Arena belum selesai sepenuhnya, namun kami sudah membuka beberapa fasilitas untuk digunakan masyarakat,” kata Jody.
Ke depannya, Daddies Arena akan dilengkapi dengan asrama untuk atlet dan direncanakan untuk mendirikan akademi bulutangkis yang terbuka bagi atlet dari dalam dan luar negeri. Selain itu, arena ini juga akan menjadi sarana edukasi kewirausahaan bagi para atlet yang sudah pensiun agar mereka tidak hanya menghabiskan uang, tetapi bisa belajar mengelola dan menginvestasikannya dengan bijak.
“Saya bersyukur bisa belajar banyak tentang dunia bisnis dari Mas Jody. Semoga Daddies Arena bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai pusat olahraga yang lengkap,” ungkap Hendra Setiawan. Sementara itu, Mohammad Ahsan menambahkan, lokasi Daddies Arena yang dekat dengan tempat tinggalnya menjadi alasan utama pemilihan tempat ini.
Harga sewa lapangan di Daddies Arena ditetapkan sebesar Rp80 ribu per jam pada hari kerja, dan Rp100 ribu pada malam hari serta akhir pekan. Untuk promo pembukaan, pengunjung dapat menikmati satu jam gratis untuk setiap dua jam penyewaan.
“Semoga Daddies Arena bisa menjadi pusat olahraga yang memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dan sehat,” harap Ahsan.
Dengan adanya Daddies Arena, semangat untuk menciptakan atlet yang tidak hanya handal dalam olahraga, tetapi juga siap dalam dunia bisnis, semakin terbuka lebar.