Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

China Pertimbangkan Perundingan dengan AS, Tapi Ada Syarat yang Harus Dipenuhi

×

China Pertimbangkan Perundingan dengan AS, Tapi Ada Syarat yang Harus Dipenuhi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – China membuka peluang untuk melanjutkan perundingan dagang dengan Amerika Serikat (AS), sebagai respons terhadap kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump bulan lalu. Hal ini menandakan potensi perubahan dalam hubungan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Kementerian Perdagangan China pada Jumat (2/5/2025) mengungkapkan bahwa mereka sedang mengkaji kemungkinan perundingan setelah pejabat AS secara terbuka menyatakan kesiapan untuk berbicara mengenai tarif. Meskipun demikian, China menyampaikan bahwa kesediaan untuk berunding ini akan bergantung pada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh AS.

Example 300x600

Pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa Beijing mengharapkan Washington untuk menunjukkan “ketulusan” dalam niatnya. “Jika AS ingin berbicara, mereka harus menunjukkan ketulusannya dan siap untuk memperbaiki praktiknya yang salah dengan menghapus tarif sepihak,” ujar pernyataan tersebut.

China menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada posisi sebelumnya, yang menginginkan penghapusan tarif yang dianggap tidak adil dan sepihak. Pernyataan ini juga mengindikasikan bahwa kebuntuan perdagangan yang telah berlangsung antara kedua negara mungkin dapat berakhir jika AS siap menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki kebijakan tarif yang diterapkan.

Sementara itu, AS melalui Menteri Keuangan Scott Bessent telah memberikan sinyal bahwa Beijing perlu mengambil langkah pertama untuk meredakan ketegangan ini. “Tarif yang tinggi terhadap China tidak berkelanjutan, dan pasar mengharapkan negosiasi akan dimulai di beberapa titik,” ujar ekonom Woei Chen Ho dari United Overseas Bank Ltd.

Namun, meskipun ada potensi perundingan, perundingan tersebut diperkirakan tidak akan berjalan mulus, dengan adanya volatilitas pasar yang bisa meningkat. Proses negosiasi bisa memicu ketidakpastian baru, mengingat hubungan dagang yang sudah terjalin cukup lama dan kompleks.

Di sisi lain, keputusan mengejutkan Presiden Trump untuk menambah peran Marco Rubio sebagai penasihat keamanan nasional dapat memperburuk ketegangan antara kedua negara. Trump juga telah mengumumkan perubahan penting di kabinetnya, yang bisa mempengaruhi hubungan AS-China ke depan.

Pernyataan Rubio dalam sebuah wawancara dengan Fox News menegaskan bahwa China mencari “akomodasi jangka pendek” dengan AS. “Mereka ingin bertemu, mereka ingin berbicara,” kata Rubio, yang juga menyoroti dampak tarif terhadap ekonomi China.

Sementara itu, China kini menghadapi tantangan ekonomi serius dengan penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur dan pesanan ekspor. Data terbaru menunjukkan kontraksi terbesar sejak Desember 2023, yang memicu kekhawatiran akan dampak lebih lanjut terhadap perekonomian China.

Seiring dengan perkembangan ini, dunia bisnis dan pasar global memantau dengan seksama apakah kedua negara akan melanjutkan perundingan ini, serta dampaknya terhadap hubungan perdagangan internasional.

Example 300250
Example 120x600