Jakarta – Daging kambing memang menjadi hidangan favorit saat acara-acara spesial seperti Iduladha, tetapi tak sedikit orang yang mengeluhkan rasa pusing setelah mengonsumsinya. Fenomena ini bukan mitos belaka. Sejumlah pakar kesehatan menyebut ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan gejala tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun dari berbagai sumber medis, berikut lima penyebab umum mengapa kepala bisa terasa pusing setelah makan daging kambing:
1. Lemak Tinggi, Tekanan Darah Naik
Daging kambing memiliki kandungan lemak cukup tinggi. Konsumsi dalam jumlah besar bisa meningkatkan tekanan darah, yang berujung pada rasa pusing bagi sebagian orang.
2. Terlalu Banyak Garam dan Bumbu
Olahan daging kambing sering kali menggunakan garam dan bumbu berlebihan. Garam dapat menyebabkan retensi cairan dan lonjakan tekanan darah, pemicu utama sakit kepala.
3. Pencernaan Berat Membebani Tubuh
Daging kambing termasuk jenis makanan berprotein tinggi yang lambat dicerna. Proses ini bisa mengganggu sirkulasi darah, termasuk ke otak, dan memicu rasa pusing.
4. Fluktuasi Tekanan Darah
Beberapa individu lebih sensitif terhadap daging merah. Konsumsi daging kambing bisa menyebabkan perubahan tekanan darah secara drastis, memicu ketidaknyamanan seperti pusing.
5. Sensitivitas atau Alergi Ringan
Ada pula kemungkinan reaksi tubuh terhadap kandungan protein dalam daging kambing, yang dapat menyebabkan gejala ringan seperti pusing, mual, atau tidak enak badan.
Cara Aman Konsumsi Daging Kambing
Agar tetap bisa menikmati lezatnya daging kambing tanpa khawatir pusing, dokter menyarankan langkah-langkah berikut:
-
Batasi porsi konsumsi.
-
Tambahkan sayuran untuk melancarkan pencernaan.
-
Perbanyak minum air putih.
-
Gunakan bumbu secara bijak dan kurangi garam.
-
Pilih potongan daging yang rendah lemak.
Jika keluhan pusing terus berulang atau disertai gejala lain seperti mual parah atau jantung berdebar, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Dengan pola makan yang seimbang dan perhatian terhadap kondisi tubuh, daging kambing tetap bisa menjadi santapan nikmat tanpa risiko kesehatan.