Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ekonomi Bisnis

Mendag: Penutupan Gerai Ritel Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Singapura Juga Alami Tren Serupa

×

Mendag: Penutupan Gerai Ritel Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Singapura Juga Alami Tren Serupa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut tren penutupan gerai ritel tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Singapura. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola belanja masyarakat yang semakin beralih ke platform daring (online).

Menurut Budi, penutupan gerai ritel di Singapura juga terjadi lantaran pelaku usaha tidak mampu mengadopsi gaya hidup masyarakat modern. Namun, Budi belum mengungkapkan secara rinci jumlah gerai ritel yang tutup di Indonesia.

Example 300x600

“Nanti saya cek ya jumlahnya. Ini enggak hanya di Indonesia, di Singapura juga banyak yang tutup,” ujar Budi saat ditemui usai acara peluncuran Gerakan Kamis Pakai Lokal di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Budi mengungkapkan, pihaknya telah berdiskusi dengan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) untuk mencari solusi bagi gerai ritel yang berguguran. Ia menekankan bahwa ritel besar harus mampu menghadirkan pengalaman belanja (shopping experience) agar tetap dapat bertahan.

“Mal, department store, atau pusat perbelanjaan modern yang bertahan adalah yang bisa menghadirkan experience dan journey bagi konsumen. Jadi, belanja sekarang bukan hanya sekadar membeli barang, tapi juga ingin jalan-jalan, makan, atau hangout bersama keluarga dan teman-teman,” jelas Budi.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menilai bahwa mahalnya biaya operasional menjadi faktor utama banyaknya gerai ritel yang tutup.

“Mungkin costing-nya besar. Misalnya tokonya cuma 10, tidak bisa bersaing dengan toko lain yang jumlahnya lebih banyak,” kata Budihardjo.

Budihardjo juga menambahkan bahwa perang dagang AS-China turut mempengaruhi industri ritel global, termasuk Indonesia. Ia meminta pemerintah untuk mempermudah perizinan usaha dan memberikan insentif agar industri ritel bisa bertahan.

Meski begitu, Budihardjo optimistis industri ritel di Tanah Air akan tetap bertahan di tengah populasi yang mencapai 270 juta jiwa. “Masih ada peluang, asal ada dukungan dari pemerintah dan inovasi dari pelaku usaha,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600