Surabaya — Pemerintah Kota Surabaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membangun bozem dan rumah pompa di kawasan Jalan Raya Tengger, Kandangan. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengatasi banjir yang kerap terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman, menyebutkan bahwa wilayah Tengger menjadi titik rawan genangan air karena letaknya berada di tengah kawasan Manukan dan Sambikerep. Hal ini menyebabkan air hujan mengalir dan terkonsentrasi di kawasan tersebut.
“Kami akan membangun bozem dan rumah pompa untuk memaksimalkan pembuangan air di wilayah Tengger. Rumah pompa tersebut nantinya akan berfungsi untuk menyedot dan membuang air limpahan dari Sambikerep dan Manukan,” ujar Windo, Selasa (14/05/2025).
Selain pembangunan bozem dan rumah pompa, DSDABM juga akan melakukan rehabilitasi ratusan saluran lingkungan di permukiman warga. Drainase akan dilebarkan untuk mempercepat aliran air menuju titik pembuangan.
Sementara itu, Kepala DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi, menjelaskan bahwa sebagian besar saluran di kawasan perumahan masih dikelola oleh pengembang dan belum diserahkan kepada pemerintah kota.
“Jika sudah diserahkan kepada pemkot, maka kami akan segera melakukan pengerukan sedimentasi dan peningkatan kapasitas saluran,” jelas Syamsul.
Syamsul menambahkan, pihak pengembang sebenarnya telah melakukan normalisasi saluran secara rutin. Namun, beban air yang mengalir menuju hilir tetap tinggi sehingga diperlukan peningkatan kapasitas saluran dan pemasangan pompa air.
Pembangunan bozem dan rumah pompa ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di kawasan Tengger dan sekitarnya, terutama saat musim hujan tiba. Pemkot juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga kebersihan saluran air agar tidak terjadi penyumbatan yang memperparah genangan air.