Surabaya – Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PSI, William Wirakusuma, menemukan kenyataan memprihatinkan terkait kondisi sejumlah warga lanjut usia (lansia) yang hidup tanpa akses terhadap bantuan sosial. Temuan itu diperoleh saat ia menggelar kegiatan reses di daerah pemilihannya, Dapil III Surabaya.
Dalam dialog terbuka bersama warga, William mendengarkan berbagai keluhan, salah satunya tentang lansia yang hidup sebatang kara dan belum pernah tersentuh program bantuan apapun dari Pemerintah Kota Surabaya. “Banyak lansia yang tidak terdata karena KTP dan domisilinya tidak sesuai. Mereka tinggal ngekos, hidup sendiri, dan akhirnya luput dari perhatian. Ini pekerjaan rumah serius bagi Pemkot dan Dinsos,” ujarnya, Jumat (23/5/2025).
Ia menilai bahwa sistem pendataan dan verifikasi harus dibuat lebih fleksibel dan adaptif, khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia tunggal. Menurutnya, selama reses ia menemukan kasus serupa di beberapa titik yang dikunjunginya.
“Tak sedikit lansia yang kebingungan saat ke rumah sakit karena tidak tahu status BPJS-nya aktif atau tidak. Banyak dari mereka pulang tanpa penanganan karena menganggap tak punya hak layanan. Ini juga soal edukasi yang belum merata,” tambah William.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, ia mendorong adanya kebijakan yang lebih inklusif dari Pemkot Surabaya, termasuk kemungkinan pembangunan rumah susun (rusun) yang ramah dan khusus untuk lansia. Konsep ini diyakininya dapat menjadi solusi jangka panjang bagi lansia tunggal yang tidak memiliki keluarga.
“Kita perlu ruang aman dan nyaman untuk para lansia yang hidup sendiri. Rusun lansia bisa menjadi wujud perhatian nyata pemerintah terhadap mereka yang paling rentan,” tutup William.