Sidoarjo – Memasuki hari kelima pencarian, pukul 17.15 WIB – 17.30 WIB, Tim SAR gabungan kembali berhasil menemukan tiga jenazah santri di reruntuhan Musholla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat (03/10/2025). Proses evakuasi berlangsung dramatis karena petugas harus menembus beton tebal dan besi tulangan yang menjepit tubuh para korban.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit menjelaskan bahwa evakuasi kali ini cukup sulit dan membutuhkan waktu panjang.
“Proses evakuasi hari ini berlangsung cukup sulit. Tim harus lebih dulu menghancurkan dinding beton dan memotong besi tulangan sebelum akhirnya jenazah korban bisa kami keluarkan,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Basarnas, hari kelima pencarian delapan jenazah berhasil ditemukan dalam waktu berbeda. Rincian penemuan jenazah sebagai berikut:
• Pukul 07.30: satu korban ditemukan di lokasi tempat wudhu, sektor A2.
• Pukul 07.36: korban kedua dievakuasi di titik yang sama.
• Pukul 10.19: korban ketiga ditemukan di sektor A2 bagian timur.
• Pukul 11.34: korban keempat kembali dievakuasi di sektor A2.
• Pukul 14.00: korban kelima ditemukan di sektor A3.
• Pukul 17.15: korban keenam ditemukan di sektor A3.
• Pukul 17.17: korban ketujuh ditemukan di sektor A1.
• Pukul 17.30: korban kedelapan ditemukan di sektor A2.
Seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi oleh tim DVI. Dengan tambahan delapan korban ini, jumlah total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan tersebut mencapai 13 orang. Dari jumlah itu, empat jenazah telah teridentifikasi, sedangkan sisanya masih dalam proses.
Nanang Sigit menambahkan, dalam operasi evakuasi ini tim menggunakan alat berat seperti ekskavator dan crane untuk mempercepat pembersihan puing. Namun, jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, penggunaan alat berat langsung dihentikan.
“Kalau terlihat korban, alat berat langsung kami hentikan, lalu proses evakuasi dilakukan secara manual,” tegasnya.
Pembersihan puing kini difokuskan di sisi utara bangunan yang dianggap lebih aman untuk dilakukan pengangkatan material menggunakan alat berat. Puluhan ambulance juga disiagakan di sekitar lokasi agar penanganan korban bisa dilakukan secepat mungkin bila ditemukan tambahan korban.
Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga santri yang menunggu di sekitar lokasi. Tangis pecah setiap kali ambulance membawa jenazah meninggalkan reruntuhan. Doa-doa pun terus dipanjatkan agar proses pencarian berjalan lancar dan semua korban segera ditemukan.
Hingga Jumat malam, data resmi mencatat total korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 116 orang. Dari jumlah itu, 103 orang selamat, sementara 13 lainnya meninggal dunia. Upaya pencarian dipastikan masih akan terus dilakukan hingga seluruh area reruntuhan benar-benar bersih dan dipastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal. (rif)












