Sidoarjo – Proses identifikasi jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus berlanjut. Hingga Jumat (10/10/2025) malam, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan hasil terbarunya. Total jenazah yang berhasil diidentifikasi kini mencapai 50 orang.
Dalam laporan resmi yang disampaikan malam ini, Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban serta satu bagian tubuh (body part) tambahan. Ketiganya terverifikasi melalui berbagai metode forensik, termasuk pemeriksaan medis, gigi, dan tes DNA.
Dua jenazah yang teridentifikasi yakni:
1. Moh. Alfin Mutawakkilallah (17) asal Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
2. Muhammad Iqlil Ibrohim (15) warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Sementara itu, satu body part milik Mochammad Haikal Ridwan (14) asal Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa kedua jenazah korban berhasil diidentifikasi melalui pencocokan data ante mortem dan post mortem dengan metode medis dan odontologi forensik. Sementara itu, identifikasi body part atas nama Mochammad Haikal dilakukan menggunakan uji DNA.
“Sedangkan satu body part atas nama Mochammad Haikal, teridentifikasi melalui tes DNA dan medis. Jenazah Haikal ini sudah diserahkan ke pihak keluarga pada Rabu kemarin,” ujar Kombes Pol Khusnan Marzuki dalam konferensi pers, Jumat (10/10/2025) malam.
Ia menambahkan, dari total 63 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim, kini tersisa 14 kantong jenazah yang belum teridentifikasi. Tim forensik terus berupaya memaksimalkan proses identifikasi dengan berbagai metode ilmiah agar seluruh korban dapat diketahui identitasnya.
“Proses identifikasi bisa memakan waktu karena beberapa sampel dalam kondisi kurang baik. Namun, kami tetap berkomitmen melakukan pencocokan secara teliti antara data ante mortem dan post mortem untuk memastikan setiap identitas korban,” pungkas Khusnan. (rif)












