Sidoarjo – Tragedi memilukan mewarnai malam di kawasan Waru, Sidoarjo, Selasa (28/10/2025). Seorang siswi tewas mengenaskan setelah tersambar Kereta Api (KA) Pandalungan di perlintasan rel Jalan Brigjend Katamso, tepatnya di dekat Pabrik Paku. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu sontak menggegerkan warga sekitar dan pengendara yang melintas.
Korban diketahui bernama Vina, pelajar asal Desa Semampir, Kecamatan Sedati, yang masih mengenakan seragam SMK Penerbangan Juanda saat kejadian. Diduga, korban nekat menyeberang rel saat palang pintu sudah tertutup dan kereta tengah melaju dari arah Jember menuju Surabaya.
Menurut keterangan penjaga palang pintu, Ariya, korban sempat terlihat duduk di sisi timur rel beberapa saat sebelum kereta lewat. Ia bahkan sempat memperingatkan korban agar menjauh karena palang sudah tertutup.
“Tadi sempat duduk di sisi timur perlintasan. Saya sudah teriak supaya mundur, tapi tiba-tiba pas kereta lewat, dia malah menyeberang ke jalur satu,” ujar Ariya, saksi mata sekaligus penjaga palang pintu.
Saksi lainnya, seorang pedagang bakso yang mangkal tak jauh dari lokasi, juga sempat berinteraksi dengan korban sebelum tragedi terjadi. Ia menuturkan, korban sempat berbincang dan meminta rokok kepada warga sekitar sebelum tiba-tiba menyeberang saat kereta mendekat.
“Dia sempat minta rokok ke orang yang di sekitar rel. Kami kira bercanda, tapi pas klakson kereta bunyi panjang, malah lari ke arah barat. Seketika tersambar, tubuhnya langsung terseret,” tuturnya lirih.
Suasana perlintasan langsung berubah mencekam. Teriakan warga bercampur suara klakson panjang dari masinis yang berusaha memperingatkan. Namun semua sudah terlambat — tubuh korban terseret sejauh sekitar 50 meter dari titik awal tertabrak, tepat di depan dealer UMC Suzuki Waru.
Seorang warga, Ibra, yang ikut menyaksikan detik-detik pasca tabrakan, mengaku masih syok melihat kondisi korban.
“Tubuh korban sempat terseret jauh, sekitar lima puluh meter. Keretanya berhenti setelah menabrak. Warga langsung panik dan berteriak minta tolong,” ungkap Ibra, saksi di lokasi.
Sementara itu, Sholeh, saksi lain mengungkapkan, sebelumnya korban berboncengan dengan seorang remaja laki-laki dari arah bundaran waru, saat sampai dilokasi korban meloncat turun dari sepeda dan berjalan kearah timur, sementara teman laki-lakinya pergi entah kemana.
Tak lama kemudian, petugas medis bersama aparat kepolisian datang untuk melakukan evakuasi. Proses berlangsung hati-hati karena kondisi tubuh korban yang mengenaskan.
Kanit Reskrim Polsek Waru, AKP Adik Agus Putrawan, membenarkan adanya kecelakaan maut tersebut. Ia menyebut korban meninggal dunia di tempat kejadian setelah tersambar KA Pandalungan yang melintas dari arah Jember menuju Surabaya.
“Jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan visum. Kami juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan melakukan olah TKP,” tegas AKP Putrawan.
Polisi kini tengah mendalami kronologi lengkap insiden tersebut, termasuk memeriksa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri menyeberang rel ketika palang pintu sudah tertutup demi keselamatan bersama. (rif)












