Jakarta — Setelah menempuh perjalanan panjang selama musim mudik Lebaran 2025, banyak mobil pribadi kembali ke bengkel untuk pengecekan. Salah satunya yang mencatat tren ini adalah Suzuki. Pabrikan mobil asal Jepang ini menemukan sejumlah keluhan umum yang dialami mobil-mobil yang baru saja melintasi ratusan hingga ribuan kilometer dalam perjalanan mudik.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatat, beberapa gejala kerusakan ringan seperti pedal rem yang terasa lebih dalam, suspensi melemah, hingga AC yang tak lagi sejuk jadi masalah utama yang ditemui di bengkel resmi pasca musim mudik. Tak heran, kunjungan ke bengkel Suzuki meningkat sekitar 10 persen dibandingkan hari-hari normal.
“Rata-rata konsumen datang bukan karena mobil mogok, tapi mulai merasakan gejala yang bisa berisiko bila dibiarkan,” ungkap Rahadian Wishwadewa, Service Manager Sejahtera Buana Trada Pulogadung, dalam keterangan resmi, Rabu (16/4).
Adapun sektor yang paling sering membutuhkan perhatian khusus pasca mudik meliputi sistem pengereman, oli mesin dan minyak rem, kondisi ban, filter AC, hingga sistem suspensi. Kelima komponen tersebut memang sangat rentan mengalami penurunan performa akibat beban kerja yang tinggi selama perjalanan jarak jauh, kemacetan, hingga kondisi jalanan yang beragam.
Untuk membantu para pemilik mobil Suzuki merawat kendaraannya setelah libur panjang, Suzuki menghadirkan program layanan “After Mudik Campaign.” Lewat promo ini, pemilik Suzuki Ertiga, XL7, APV, Ignis, Baleno hingga All New Ertiga bisa mendapatkan paket servis bundling hanya dengan Rp 900.000.
Paket tersebut mencakup penggantian oli mesin, filter oli, spooring-balancing roda, hingga tune-up mesin — sebuah penawaran yang bisa membantu mobil kembali ke kondisi prima dengan biaya lebih terjangkau.
Program ini berlaku di bengkel resmi Suzuki area Jabodetabek mulai 15 hingga 30 April 2025. Jadi, bagi pemilik kendaraan yang ingin memastikan mobilnya tetap aman dan nyaman digunakan, Suzuki menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan sebelum gejala kecil berubah menjadi masalah besar.