Jakarta – Ginjal adalah organ vital yang memiliki peran sangat penting dalam tubuh manusia, yakni menyaring darah, mengatur keseimbangan cairan, serta membuang limbah dan bahan buangan. Jika ginjal mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik, berbagai komplikasi dapat muncul, salah satunya adalah penyakit ginjal kronis (CKD).
Sayangnya, gejala kerusakan ginjal sering kali tidak disadari hingga kondisi sudah memasuki stadium lanjut. Tanda-tanda kerusakan ginjal ini juga kerap muncul pada malam hari, ketika seseorang sedang beristirahat, sehingga lebih sulit untuk dikenali.
Menurut The Healthsite, sekitar 37 juta orang dewasa di India menderita CKD, dan hampir 90 persen di antaranya tidak menyadari kondisi mereka hingga penyakit sudah parah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal yang muncul, terutama di malam hari. Berikut adalah 13 tanda kerusakan ginjal yang sering muncul saat malam hari:
-
Sering Buang Air Kecil (Nokturia) Kebutuhan untuk buang air kecil berulang kali di malam hari adalah tanda bahwa ginjal mungkin tidak berfungsi dengan baik. Ginjal yang rusak sulit mengonsentrasikan urin, menyebabkan produksi urine meningkat, terutama saat malam.
-
Insomnia Gangguan tidur seperti insomnia sangat umum terjadi pada penderita penyakit ginjal. Masalah tidur ini bisa disebabkan oleh kram otot, gatal-gatal, atau sindrom kaki gelisah yang sering mengganggu kenyamanan tidur.
-
Sindrom Kaki Gelisah (Restless Legs Syndrome) Penderita CKD sering kali merasakan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki, terutama saat tidur, yang disertai rasa tidak nyaman.
-
Sleep Apnea Apnea tidur obstruktif (OSA), yang merupakan gangguan tidur serius, lebih sering terjadi pada orang dengan CKD. Gejalanya termasuk dengkuran keras dan henti napas saat tidur, yang menyebabkan gangguan tidur.
-
Kram Otot Ketidakseimbangan elektrolit akibat ginjal yang tidak berfungsi bisa menyebabkan kram otot, terutama pada malam hari, yang mengganggu kenyamanan tidur.
-
Kulit Gatal (Pruritus) Penumpukan limbah dalam tubuh dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal, yang lebih terasa pada malam hari, mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan.
-
Pembengkakan (Edema) Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan penumpukan cairan, yang menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tungkai, terutama pada malam hari.
-
Hipertensi Malam Hari Tekanan darah yang tetap tinggi di malam hari, atau hipertensi nokturnal, sering kali terkait dengan penyakit ginjal dan dapat meningkatkan risiko komplikasi lebih lanjut.
-
Sesak Napas Edema paru akibat penumpukan cairan di paru-paru bisa menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur, menyebabkan seseorang terbangun dengan perasaan sesak napas.
-
Rasa Logam di Mulut dan Bau Napas Amonia Akumulasi limbah dalam darah (uremia) dapat menyebabkan rasa logam di mulut dan bau napas yang tidak sedap, seperti bau amonia, yang lebih terasa saat malam hari.
-
Rasa Haus yang Berlebihan Kerusakan ginjal dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, menyebabkan seseorang merasa sangat haus di malam hari, yang menandakan masalah ginjal.
-
Nyeri dan Terbakar Saat Buang Air Kecil Jika merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi ginjal atau masalah serius lainnya yang membutuhkan perhatian medis segera.
-
Darah dalam Urine Kehadiran darah dalam urine, baik yang terlihat atau tersembunyi, dapat menandakan masalah ginjal atau infeksi ginjal yang serius dan memerlukan perawatan segera.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala di atas tidak selalu berarti ginjal rusak. Namun, jika Anda merasakan beberapa tanda tersebut, terutama jika lebih dari satu gejala muncul bersamaan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini dapat mencegah kerusakan ginjal menjadi lebih parah dan mengurangi risiko gagal ginjal yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.