Sidoarjo – Pengerjaan proyek pelebaran jembatan di kawasan Jalan Raya Trosobo, tepatnya setelah flyover arah Krian, menuai keluhan dari masyarakat pengguna jalan. Sejak dimulai pada Selasa (09/09/2025), proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 2,4 miliar ini menyebabkan kemacetan panjang setiap hari. Jalur menuju Krian dari arah Flyover Trosobo hampir tak pernah sepi antrean kendaraan, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
Pantauan di lapangan pada Kamis (30/10/2025) menunjukkan antrean kendaraan bisa mencapai lebih dari satu kilometer. Banyak pengendara yang mengeluhkan waktu tempuh menjadi dua kali lipat dari biasanya. Meski sejumlah petugas dari pelaksana dikerahkan untuk mengatur arus kendaraan, kepadatan tetap tak terhindarkan.
Proyek pelebaran jembatan ini sendiri ditargetkan selesai pada 28 November 2025 mendatang sesuai kontrak. Namun, sejumlah warga mengaku khawatir pengerjaan akan molor karena melihat progres di lapangan yang terkesan lambat. Mereka berharap pemerintah dan kontraktor dapat mempercepat penyelesaian agar akses jalan kembali normal.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak kontraktor pelaksana, PT. Barokah Abadi, memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai jadwal. “Untuk saat ini kami sedang menyelesaikan pekerjaan di sisi selatan. Tadi malam sudah selesai diaspal dan Insyaallah besok sore atau malam jalur sudah bisa dibuka,” ujar Agung, mandor proyek dari PT. Barokah Abadi, saat dikonfirmasi awak media i-Todays, Kamis (30/10/2025).
Agung menambahkan, setelah jalur sisi selatan dibuka, pihaknya akan langsung beralih mengerjakan sisi utara atau jalur arah Surabaya. “Kami tetap berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan sesuai deadline, yaitu 28 November 2025. Jadi, tidak benar kalau proyek ini molor dari rencana,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat pengguna jalan yang terganggu oleh kemacetan akibat proyek tersebut. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan selama proses pengerjaan berlangsung. Kami berusaha maksimal agar pekerjaan ini cepat selesai tanpa mengorbankan kualitas,” pungkas Agung.
Dengan komitmen tersebut, masyarakat diharapkan dapat sedikit bersabar hingga seluruh proses pelebaran jembatan tuntas. Setelah rampung, proyek ini diyakini akan memperlancar arus lalu lintas di kawasan Trosobo–Krian yang selama ini dikenal padat setiap harinya. (rif)












