Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Peristiwa

Akses Wisata Tambak Lumpuh, Warga Sedati Andalkan Jembatan Kayu Darurat

×

Akses Wisata Tambak Lumpuh, Warga Sedati Andalkan Jembatan Kayu Darurat

Share this article
Kondisi jembatan di Sedati, Sidoarjo.
Kondisi jembatan di Sedati, Sidoarjo.
Example 468x60

Sidoarjo — Akses menuju kawasan wisata tambak di Dusun Gisik Kidul, Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, terputus total setelah jembatan penghubung utama ambrol. Peristiwa itu langsung membuat warga panik karena jalur tersebut merupakan satu-satunya akses menuju kawasan wisata tambak di sisi timur desa.

Ketua RW 01 Dusun Gisik Kidul, Kasianto, mengatakan beruntung tidak ada warga yang melintas saat jembatan itu ambruk.

Example 300x600

“Untungnya pas ambrol tidak ada orang lewat, kalau ada, bisa bahaya,” ujarnya kepada awak media I-Todays, Rabu (08/10/2025).

Menurut Kasianto, jembatan tersebut memiliki peran vital bagi aktivitas ekonomi warga sekitar. Setidaknya terdapat lebih dari sepuluh pelaku UMKM yang menggantungkan hidup dari usaha warung bakaran dan pengolahan ikan di kawasan wisata tambak itu. “Banyak warga yang menggantungkan penghasilan dari usaha yang berada di kawasan wisata itu,” katanya.

Untuk sementara waktu, warga masih bisa melintas menggunakan jembatan darurat dari kayu yang dibangun di sisi utara Sungai Tambak Cemandi. Namun, jembatan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua karena ukuran dan kekuatannya terbatas.

“Kalau mobil gak bisa lewat karena jembatannya kecil dan dari kayu,” jelas Kasianto.

Ia menambahkan, kondisi jembatan utama yang ambrol itu sebenarnya sudah lama dikeluhkan warga. Jembatan tersebut dibangun sekitar 35 tahun lalu dan hingga kini belum pernah mengalami perbaikan besar dari pemerintah. “Sudah sering warga sampaikan keluhan karena jembatan tua dan lapuk, tapi belum ada tindak lanjut,” ungkapnya.

Kasianto juga menceritakan bahwa pihak pengelola tambak sempat berencana memperbaiki jembatan secara swadaya, namun rencana itu akhirnya dibatalkan karena mendapat larangan dari pihak berwenang. “Katanya harus menunggu perbaikan dari pemerintah, jadi gak boleh dibangun sendiri,” ujarnya.

Kondisi itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu, terutama para pedagang dan wisatawan yang biasa berkunjung ke kawasan tambak. Beberapa pelaku usaha mengaku mengalami penurunan pendapatan karena akses utama terputus.

Kasianto berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki jembatan tersebut. “Kemarin sudah sempat disurvei, tapi sampai sekarang belum ada kabar kelanjutannya,” ujarnya dengan nada kecewa.

Ia menegaskan, jembatan penghubung itu sangat penting bagi kelangsungan ekonomi masyarakat setempat. “Kami mohon pemerintah segera memperbaikinya, supaya warga bisa beraktivitas normal lagi dan wisata tambak bisa ramai kembali,” pungkas Kasianto. (rif)

Example 300250
Example 120x600
error: Nice Try :)