Sidoarjo — Sekitar 150 hingga 200 driver ojek online (ojol) dari berbagai komunitas di Sidoarjo menggelar aksi solidaritas dan bela sungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang rekan seprofesi mereka yang meninggal dunia di Jakarta dalam sebuah peristiwa tragis. Aksi ini berlangsung damai di halaman Mapolresta Sidoarjo, Jumat (29/8/2025) petang.
Aksi dimulai pukul 18.00 WIB dengan penyalaan seribu lilin oleh para peserta sebagai simbol duka dan solidaritas. Mereka juga menggelar doa bersama, disusul dengan pelaksanaan sholat ghaib untuk almarhum di Masjid Al Ikhlas, kompleks Mapolresta Sidoarjo. Suasana haru dan tenang menyelimuti lokasi aksi, dengan lilin yang menyala perlahan menyinari halaman markas kepolisian.
Sekjen Asosiasi Driver Online (ADO) Sidoarjo, Samuel Grandy Kalengkongan, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mendalam sekaligus panggilan solidaritas dari sesama driver ojol.
“Alhamdulillah malam hari ini kami mengadakan aksi solidaritas atau aksi seribu lilin di Polresta Sidoarjo untuk saudara seprofesi kami, Affan Kurniawan, yang meninggal di Jakarta,” ujar Samuel kepada wartawan.
Ia menambahkan, pihaknya merasa sangat diterima dan dihargai oleh pihak kepolisian di Sidoarjo. “Pada malam hari ini kami diterima dengan baik oleh Bapak Kapolresta Sidoarjo beserta jajaran, dan kami sangat berterima kasih sekali,” ungkapnya.
Samuel menegaskan bahwa harapan terbesar dari aksi ini adalah agar kasus yang menimpa Affan bisa ditangani dengan serius oleh penegak hukum. “Harapan kami para pelaku diproses hukum dan dihukum seberat-beratnya supaya keluarga korban mendapatkan keadilan,” tegasnya.
Koordinator Lapangan aksi, Arief Weey, menyatakan bahwa aksi serupa tidak hanya terjadi di Sidoarjo, melainkan juga dilakukan secara serentak di berbagai kota lain di Jawa Timur. “Aksi ini dilakukan serentak di 18 kota/kabupaten di Jawa Timur,” ucap Arief.
Menurut Arief, gerakan ini lahir dari kesadaran kolektif komunitas ojol untuk saling menguatkan dalam menghadapi ketidakadilan. “Kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak diam, dan kami bersatu dalam solidaritas atas tragedi yang menimpa saudara kami Affan,” jelasnya.
Setelah kegiatan di Mapolresta Sidoarjo selesai, massa aksi dengan tertib membubarkan diri pada pukul 19.30 WIB. Dengan kawalan aparat kepolisian, mereka berpindah ke Alun-alun Sidoarjo untuk melanjutkan agenda aksi damai.
Di Alun-alun, massa bergabung dengan ratusan massa dari komunitas GUSDURian Sidoarjo yang juga menyatakan dukungan moral terhadap keluarga korban. Kehadiran komunitas lintas elemen ini memperkuat pesan solidaritas dan kemanusiaan dalam aksi tersebut.
Aksi malam itu berlangsung dengan tertib dan tanpa insiden berarti. Para peserta membawa atribut bertuliskan pesan-pesan damai dan keadilan, serta poster bergambar almarhum Affan Kurniawan.
Beberapa peserta tampak membawa bunga dan mengenakan pita hitam sebagai simbol duka. Mereka duduk melingkar, menyalakan lilin, dan mengikuti rangkaian doa.
Meski sederhana, aksi seribu lilin malam itu menjadi simbol kuat tentang solidaritas dan persatuan. Para peserta berharap suara mereka bisa didengar, dan keadilan bisa benar-benar ditegakkan bagi Affan Kurniawan dan keluarganya.
Dengan berakhirnya aksi malam itu, para driver ojol kembali ke tempat masing-masing. Meski lilin telah padam, semangat solidaritas tetap menyala di hati mereka. (rif)