Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Peristiwa

Aktivitas Belajar di Ponpes Al Khoziny Masih Dihentikan, Tunggu Hasil Investigasi Keamanan Bangunan

×

Aktivitas Belajar di Ponpes Al Khoziny Masih Dihentikan, Tunggu Hasil Investigasi Keamanan Bangunan

Share this article
Screenshot 20251007 135452 Gallery 1
Example 468x60

Sidoarjo – Sembilan hari setelah tragedi robohnya Musholla tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, seluruh korban akhirnya berhasil ditemukan. Namun suasana duka masih terasa di lingkungan pesantren. Hingga saat ini, aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) masih dihentikan sementara waktu demi keselamatan para santri.

Ketua Alumni sekaligus Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, menyampaikan bahwa keputusan meliburkan seluruh kegiatan pondok bukan tanpa alasan. Menurutnya, kondisi pasca-insiden masih memerlukan penanganan dan evaluasi mendalam dari berbagai pihak, termasuk tim ahli konstruksi dan aparat terkait.

Example 300x600

“Sementara masih kita liburkan menunggu situasi dan kondisi yang ada,” ujar KH Zaenal Abidin, Kamis (09/10/2025).

Ia menjelaskan, pihak ponpes tidak ingin mengambil risiko dengan memulangkan para santri ke asrama sebelum ada jaminan keamanan dari hasil investigasi. Langkah ini merupakan bentuk kehati-hatian dan tanggung jawab terhadap keselamatan seluruh warga pesantren.

“Nampaknya kami tunggu hasil investigasi dulu. Baru nanti kalau memang sudah ada rekomendasi untuk kami tempati, kami tempati,” tegasnya.

KH Zaenal menuturkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pengurus yayasan, pemerintah daerah, dan tim investigasi untuk memastikan semua proses berjalan transparan dan profesional. Ia berharap, proses evaluasi terhadap bangunan pondok segera selesai agar kegiatan belajar bisa kembali berjalan normal.

Tragedi robohnya Musholla tiga lantai pada Senin (29/09) lalu menjadi duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny dan masyarakat Sidoarjo. Berdasarkan data resmi dari Basarnas, total 171 santri berhasil dievakuasi, terdiri dari 104 orang selamat, 67 meninggal dunia, dan 8 lainnya ditemukan dalam bentuk bagian tubuh (body part).

Operasi pencarian korban resmi ditutup pada Selasa (07/10) setelah sembilan hari proses evakuasi tanpa henti. Kini, fokus utama pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan pihak pondok beralih pada tahap pemulihan lingkungan serta penyelidikan menyeluruh atas penyebab ambruknya bangunan agar kejadian serupa tak terulang lagi. (rif)

Example 300250
Example 120x600
error: Nice Try :)