Jakarta – Popularitas Ariyanto Bakri sebagai advokat sekaligus figur media sosial dengan gaya hidup glamor kini berubah drastis. Kejaksaan Agung Republik Indonesia resmi menyita sejumlah aset milik Ariyanto yang terlibat dalam skandal suap ekspor crude palm oil (CPO), termasuk mobil-mobil mewah dan dua kapal pribadi.
Penyitaan tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, dalam konferensi pers, Selasa (22/4/2025).
“Tiga unit mobil mewah telah kami sita dari tangan tersangka Ariyanto Bakri,” kata Harli.
Mobil Sport dan Kapal Mewah Disita
Adapun tiga kendaraan yang disita mencakup:
-
Abarth 695 (B 1845 AZG)
-
Mini Cooper GP berwarna abu-abu (B 199 IO)
-
Porsche GT3RS – mobil sport mewah yang kerap menghiasi media sosial Ariyanto
Tak berhenti di situ, penyidik juga menyita dua unit kapal pesiar yang berada di kawasan elit Pantai Marina, Ancol, Jakarta Utara.
Dari Influencer “Jakarta Keren” ke Tersangka Suap
Ariyanto sebelumnya dikenal publik lewat akun Instagram dan TikTok miliknya, di mana ia sering membagikan konten gaya hidup elite—mobil mahal, perjalanan ke luar negeri, hingga quotes soal hubungan dan kehidupan “kelas atas”.
Salah satu unggahannya yang mencuri perhatian adalah ekspedisi ke Antartika bersama National Geographic. Namun, citra sebagai “pria mapan nan bijak” ini kini runtuh setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka suap bersama rekannya, Marcella Santoso.
Hubungan Pribadi yang Terbongkar
Tak hanya terlibat dalam perkara hukum, hubungan pribadi antara Ariyanto dan Marcella ikut menjadi sorotan. Keduanya disebut menjalin asmara di balik layar hukum dan konten mewah.
Marcella, yang juga aktif di media sosial, sempat viral karena foto-foto kemewahannya—termasuk berpose di depan mobil Ferrari merah. Meski sudah tidak aktif sebagai advokat, kehidupan mewahnya tetap terpampang di jagat maya.
Kasus Suap Bernilai Rp 60 Miliar
Ariyanto dan Marcella adalah dua dari delapan tersangka yang ditetapkan Kejagung dalam perkara suap vonis lepas terhadap perusahaan ekspor CPO. Kasus ini diduga melibatkan suap senilai Rp 60 miliar untuk memengaruhi keputusan majelis hakim.
Beberapa nama lain dalam pusaran kasus ini antara lain:
-
Muhammad Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel
-
Tiga hakim: Djuyamto, Ali Muhtarom, Agam Syarif Baharuddin
-
Wahyu Gunawan, panitera muda PN Jakut
-
Muhammad Syafei, pejabat hukum di PT Wilmar Group
Kemewahan yang Kini Jadi Barang Bukti
Dulu dianggap panutan oleh sebagian netizen karena nasihat-nasihat soal gaya hidup dan relasi, kini Ariyanto justru jadi simbol kemewahan yang ditopang praktik ilegal. Dari Porsche GT3RS hingga kapal pesiar, semua kini berubah status menjadi barang bukti negara.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa di balik layar glamor media sosial, bisa tersembunyi praktik gelap yang suatu saat akan tersingkap.
