Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Internasional

AS dan Ukraina Teken Kesepakatan Mineral Setelah Cekcok Panas Dua Bulan Lalu

×

AS dan Ukraina Teken Kesepakatan Mineral Setelah Cekcok Panas Dua Bulan Lalu

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Washington — Amerika Serikat (AS) dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan kerja sama mineral strategis pada Rabu (30/4/2025), mengakhiri penundaan yang berlangsung selama dua bulan.

Kesepakatan ini diumumkan oleh Pemerintah AS yang dipimpin Presiden Donald Trump, yang menyebutnya sebagai bentuk komitmen baru Washington terhadap Kyiv, setelah berakhirnya bantuan militer langsung dari AS.

Example 300x600

Pemerintah Ukraina dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa mereka berhasil mengamankan beberapa poin penting, termasuk pengakuan penuh atas kedaulatan Ukraina terhadap logam tanah jarang yang ada di wilayahnya. Material ini dianggap sangat vital untuk pengembangan teknologi baru, meskipun sebagian besar belum dieksplorasi secara maksimal.

“Ukraina mempertahankan kendali atas kekayaan alamnya sendiri,” demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh Pemerintah Kyiv.

Kompensasi atas Bantuan Senjata

Kesepakatan ini tercapai setelah beberapa ketegangan dalam hubungan bilateral kedua negara. Trump sebelumnya menuntut imbalan berupa akses terhadap sumber daya mineral Ukraina sebagai kompensasi atas bantuan militer senilai miliaran dolar yang dikirimkan oleh pemerintahan Joe Biden sejak invasi Rusia pada 2022.

Menurut laporan yang beredar, Trump menginginkan hak eksplorasi atas mineral senilai hingga 500 miliar dolar AS (sekitar Rp 8,27 kuadriliun), jumlah yang empat kali lipat dari total bantuan yang diberikan AS kepada Ukraina sejak dimulainya perang.

Pemerintah Ukraina akhirnya menyetujui kesepakatan ini sebagai jalan untuk memastikan investasi jangka panjang dari AS, yang diyakini akan memberikan manfaat ekonomi besar bagi negara tersebut.

Dinamika Politik yang Kompleks

Meskipun kesepakatan akhirnya tercapai, hubungan antara AS dan Ukraina tetap penuh tantangan. Sebelumnya, pada Februari 2025, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan menandatangani kesepakatan ini dalam kunjungan resmi ke Gedung Putih. Namun, pertemuan tersebut berubah menjadi konfrontasi terbuka.

Trump dan Wakil Presiden JD Vance sempat marah kepada Zelensky dalam pertemuan yang disiarkan langsung. Mereka menuduh Zelensky tidak menunjukkan rasa terima kasih atas dukungan AS. Akibatnya, Zelensky meninggalkan Gedung Putih tanpa menandatangani kesepakatan tersebut.

Potensi Sumber Daya Ukraina

Menurut Biro Penelitian Geologi dan Pertambangan Perancis, Ukraina memiliki sekitar 5 persen cadangan tanah jarang global. Negara ini juga diyakini memiliki 20 persen cadangan grafit dunia—komponen utama dalam baterai kendaraan listrik.

Selain itu, Ukraina merupakan salah satu produsen utama mangan dan titanium, serta menyimpan deposit litium terbesar di Eropa. Meskipun begitu, banyak sumber daya ini masih belum dimanfaatkan secara optimal, dan banyak lokasi tambang potensial kini berada di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

Saat ini, Rusia menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina setelah lebih dari tiga tahun perang yang telah mengorbankan puluhan ribu orang, termasuk warga sipil.

Example 300250
Example 120x600