Jakarta – Asparagus bukan hanya sekadar sayuran eksotis yang kerap muncul di restoran mewah, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. Dengan bentuknya yang ramping dan rasa khas yang lembut, asparagus kini semakin populer di kalangan masyarakat yang sadar akan pentingnya pola makan sehat.
Sayuran yang berasal dari kawasan Mediterania ini telah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu. Kini, asparagus menjadi superfood yang direkomendasikan banyak ahli gizi karena kandungan nutrisinya yang padat namun rendah kalori.
Dalam satu porsi setengah cangkir asparagus matang, hanya terdapat 20 kalori. Namun, di balik angka kecil itu tersembunyi kandungan vitamin A, C, K, folat, dan kalium yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
“Asparagus sangat baik untuk pencernaan karena mengandung serat dan prebiotik alami bernama inulin. Ini mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus,” ujar seorang ahli gizi dalam sebuah diskusi kesehatan daring, Selasa (15/4/2025).
Tak hanya pencernaan, asparagus juga mendukung kesehatan jantung. Kandungan kalium di dalamnya membantu menurunkan tekanan darah serta menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh. Selain itu, asparagus berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat yang memicu penyakit kardiovaskular.
Manfaat lainnya, asparagus memiliki senyawa antioksidan seperti vitamin C dan E yang memperkuat sistem imun dan membantu menangkal radikal bebas. Beberapa studi bahkan menunjukkan ekstrak asparagus dapat membantu meningkatkan fungsi hati serta mencegah peradangan dan pertumbuhan sel kanker tertentu.
Lantas, bagaimana dengan penderita asam lambung? Menurut para ahli, asparagus tidak termasuk sayuran yang memicu naiknya asam lambung, sehingga tergolong aman dikonsumsi bagi mereka yang memiliki GERD atau gangguan pencernaan serupa. Namun, konsultasi dengan dokter tetap dianjurkan.
Mudah disajikan dalam berbagai bentuk—mulai dari ditumis, dipanggang, hingga dicampur dalam salad—asparagus kini menjadi pilihan cerdas bagi siapa pun yang ingin hidup lebih sehat.