BANYUWANGI – Kemacetan panjang yang sempat mengular hingga lebih dari 40 kilometer di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan, revitalisasi sejumlah dermaga di pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan segera dilakukan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Emil menyebut bahwa lintas penyeberangan Ketapang–Gilimanuk adalah jalur vital. Titik ini menjadi pertemuan arus lalu lintas dari berbagai daerah yang diprediksi akan terus meningkat volumenya.
“Banyuwangi ini, Tanjungwangi kemudian juga Ketapang kalau tidak ada jalan alternatif bersatunya trafik ini tentu akan menjadi sumbatan yang luar biasa,” ujar Emil usai rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan pelabuhan, Senin (28/7).
Kemacetan ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh penonaktifan sejumlah kapal eks Landing Craft Tank (LCT) yang dinilai tak laik layar. Kapal-kapal tersebut sebelumnya beroperasi di dermaga LCM. Sebagian kini sudah menjalani docking dan beberapa lainnya telah kembali diizinkan berlayar.
Namun, Emil menegaskan bahwa langkah jangka panjang tetap diperlukan. Salah satunya adalah dengan memperbaiki struktur dermaga LCM di Pelabuhan Ketapang agar lebih efisien dan tidak membebani kapal.
“Jadi dermaga LCM ini harusnya dikembangkan lagi, sehingga Ramp Door ini tidak perlu sepanjang itu untuk kapal. Karena hal itu dapat mengurangi kapasitas yang tersisa,” ungkap Emil.
Selain itu, Pemprov juga tengah melakukan asesmen terhadap peningkatan fungsi Dermaga MB IV agar dapat menampung beban hingga 50 ton. Targetnya, peningkatan kapasitas ini bisa tercapai pada bulan September mendatang.
“Kalau dalam periode Gumitir masih diperbaiki, kita sudah punya tambahan kapasitas. Jadi bukan hanya menambah kapal, dermaganya juga bisa jadi bottleneck,” imbuhnya.
Emil juga menyoroti keberadaan area Bulusan, yang memiliki pelataran luas dan mampu menampung sekitar 600 truk. Namun, ia menilai masih ada persoalan dalam integrasi akses masuk ke pelabuhan.
“Seharusnya bisa masuk dari dalam sehingga mereka tidak perlu kembali ke jalan nasional. Nah, ini nanti akan kami bahas sebagai langkah jangka menengah dan panjang,” terangnya.
Pemprov Jatim berharap dengan perbaikan dermaga dan manajemen arus kendaraan yang lebih baik, kemacetan seperti yang terjadi pekan lalu tidak akan kembali terulang, terlebih menjelang momen puncak libur atau perbaikan jalur alternatif seperti Gumitir. (*)












