Sidoarjo – Program penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kembali dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo. Kali ini, kegiatan dipusatkan di Balai Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Selasa (23/09/2025), sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Sejak pagi hari, ratusan warga sudah tampak memadati area balai desa. Tepat pukul 08.00 WIB, kegiatan penjualan beras dimulai. Desa Krembangan sendiri mendapat jatah 1,5 ton atau setara 300 sak beras kemasan 5 kilogram, dengan harga Rp 55 ribu per sak, dari Bulog untuk distribusi kali ini.
Antusiasme warga begitu tinggi. Tak butuh waktu lama, hanya dalam kurun dua jam seluruh beras SPHP yang disediakan langsung ludes terjual. Harga yang lebih murah dibanding pasaran menjadi daya tarik utama masyarakat untuk berebut mendapatkan beras tersebut.
Program ini juga dimonitor langsung oleh Babinsa Koramil 0816/14 Taman, Sertu Karsan, yang hadir di lokasi. Kehadiran aparat TNI bersama perangkat desa turut memastikan jalannya penjualan berjalan tertib, aman, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kepala Desa Krembangan, Sutrisno, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Ini adalah program dari pemerintah pusat. Mari bersama-sama kita sukseskan. Jika distribusi beras berjalan lancar, masyarakat Sidoarjo tidak akan kekurangan beras, sesuai instruksi Bupati Sidoarjo,” ujarnya.
Sementara itu, Babinsa Sertu Karsan juga menegaskan pentingnya keberadaan program ini untuk membantu masyarakat.
“Kami dari jajaran TNI akan terus mendukung kegiatan seperti ini. Kehadiran kami di lapangan bertujuan untuk memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaat program pangan murah ini,” tegasnya.
Dengan adanya gerakan pangan murah melalui distribusi beras SPHP, diharapkan masyarakat desa Krembangan dan wilayah lain di Sidoarjo bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok, terutama di tengah kondisi harga beras yang masih fluktuatif di pasaran.
Program ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan beras di tingkat lokal. Jika konsistensi distribusi dapat terjaga, warga dipastikan tidak akan kesulitan dalam mendapatkan beras dengan harga terjangkau. (rif)












