Kep. Riau – Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 288 mengalami insiden saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (16/5/2025) pagi. Ban bagian depan pesawat dilaporkan copot saat proses pendaratan. Meski begitu, seluruh penumpang berhasil mendarat dengan selamat dan turun melalui garbarata bandara.
Pesawat diketahui berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 07.00 WIB. Setelah menempuh perjalanan selama sekitar satu setengah jam, pesawat tiba di Tanjungpinang pukul 08.35 WIB. Insiden copotnya ban depan terjadi sesaat setelah pesawat menyentuh landasan.
General Manager Garuda Indonesia Tanjungpinang, Ikhsan, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi wartawan. Ia menjelaskan bahwa akibat insiden ini, penerbangan pesawat Garuda Indonesia mengalami penundaan yang cukup lama. “Iya benar, sekarang kami sedang mengalami long delay,” kata Ikhsan, Rabu (16/5/2025).
Ikhsan juga memastikan bahwa copotnya ban depan bukan disebabkan oleh kerusakan parah atau ban pecah. Ia menegaskan bahwa hanya satu dari dua ban depan yang copot, sementara yang lainnya masih berfungsi dengan baik. “Kejadiannya pada saat landing, bagian depan yang copot. Bukan pecah ban. Itu copot biasa. Itu kan sepasang, hanya satu saja yang copot,” ujarnya.
Pesawat Garuda Indonesia GA 288 diketahui mengangkut total 161 penumpang. Dari jumlah tersebut, 8 orang merupakan penumpang kelas bisnis, sementara 153 lainnya berada di kelas ekonomi. Meski sempat mengagetkan, proses evakuasi penumpang berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Pihak Garuda Indonesia saat ini tengah melakukan pemeriksaan teknis terhadap pesawat yang mengalami insiden tersebut. Belum ada informasi resmi mengenai penyebab pasti copotnya ban maupun estimasi waktu normalisasi jadwal penerbangan dari Bandara Tanjungpinang.
Insiden ini menjadi perhatian tersendiri bagi para penumpang yang akan melakukan perjalanan melalui bandara tersebut. Otoritas bandara bersama maskapai Garuda Indonesia terus berkoordinasi untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan selanjutnya.
