Surabaya – Banjir rob kembali merendam sejumlah kawasan pesisir di Surabaya dan sekitarnya sejak 25 hingga 30 Mei 2025. Ketinggian air laut yang naik akibat pasang maksimum memicu genangan hingga mencapai 50 sentimeter, dan berdampak langsung pada aktivitas warga serta infrastruktur.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak, Sutarno, mengungkapkan bahwa banjir rob ini terjadi di beberapa titik penting, di antaranya Jalan Kalimas Baru dan Jalan Perak Barat.
“Ketinggian pasang laut hari ini mencapai 150 cm, menyebabkan genangan sekitar 40 cm di sejumlah lokasi. Banyak sepeda motor yang mogok akibat terendam,” jelas Sutarno, Rabu (28/5/2025).
Tak hanya itu, wilayah lain seperti Kawasan Kalianak, Kecamatan Morokrembangan, hingga Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Gresik juga terdampak. Di Gresik, genangan air mencapai 50 cm dan merendam sekitar 50 rumah warga.
Menurut Sutarno, banjir rob ini disebabkan oleh fenomena bulan baru (new moon) yang meningkatkan pasang maksimum air laut. BMKG memprediksi puncak pasang akan terjadi sekitar pukul 08.00–10.00 WIB, dan mulai surut pada 11.00–12.00 WIB, namun di beberapa lokasi air masih belum surut hingga siang hari.
“Masyarakat, khususnya yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir, kami imbau untuk tetap waspada, karena banjir rob ini berdampak pada tambak ikan, petani garam, dan aktivitas bongkar muat di pelabuhan,” tambahnya.
Sejumlah wilayah lain di pesisir Jawa Timur seperti Sidoarjo, Probolinggo, Pasuruan, Sampang, Lamongan, hingga Tuban juga turut terdampak fenomena pasang air laut ekstrem ini.
