Mojokerto — UMKM Brownies Telaga Bambu di Dusun Kedungwangi, Desa Gedangan, Kutorejo, mulai menunjukkan geliat pertumbuhan pesat. Setelah menerapkan strategi promosi melalui banner dua sisi, kemasan baru yang lebih menarik, dan pemasaran digital, permintaan terhadap produk brownies lokal ini melonjak signifikan.
Strategi yang diterapkan terbukti efektif. Banner dua sisi yang ditempatkan di titik-titik strategis seperti depan rumah produksi dan area pameran menjadi perhatian warga sekitar dan pengguna jalan. Desain banner yang menonjolkan identitas lokal dan visual estetik membuat produk ini tampil beda dibandingkan produk serupa lainnya.
Tak hanya banner, kemasan produk juga mendapat sentuhan pembaruan. Kemasan plastik kini tidak sekadar membungkus, tapi juga menyampaikan pesan merek. Warna kontras, logo yang elegan, dan informasi usaha yang dicetak dengan rapi menciptakan kesan profesional sekaligus memperkuat identitas merek Brownies Telaga Bambu.
Kemasan yang rapi dan mudah dikenali ternyata berdampak besar terhadap penilaian konsumen. Banyak pelanggan mengaku lebih tertarik mencoba karena kemasan yang tampak modern dan meyakinkan. Dalam dunia UMKM, aspek visual seperti ini menjadi nilai tambah yang tak bisa diabaikan.
Sementara itu, di sisi pemasaran digital, pemanfaatan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga WhatsApp Business menjadi jembatan komunikasi langsung dengan konsumen. Produk brownies kini dapat dipesan dengan mudah dan diakses oleh pasar di luar Mojokerto melalui platform digital.
Pemasaran online juga membantu mengenalkan kisah di balik produk—dari proses pembuatan hingga nilai lokal yang diusung. Pendekatan ini membuat konsumen merasa lebih dekat dan loyal terhadap merek yang mereka dukung.
Ke depan, UMKM Brownies Telaga Bambu terus didorong untuk memperkuat branding dan menjaga kualitas produk agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan strategi terpadu antara visual, kemasan, dan digital marketing, usaha kecil di desa pun terbukti bisa naik kelas. (*)