Sidoarjo – Di tengah kebutuhan masyarakat akan alat bantu kesehatan yang sering kali sulit dijangkau, BJC (Basecamp Juanda Coffee) hadir menjadi jembatan kebaikan.
Tak hanya sekadar komunitas, BJC merupakan wadah lintas komunitas yang aktif bergerak di berbagai bidang sosial, budaya, lalu lintas, hingga kemanusiaan. Salah satu aksi nyata mereka adalah peminjaman kursi roda dan dukungan ambulans gratis bagi warga yang membutuhkan.
“Kami ingin berbagi kebaikan lewat kegiatan sosial yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Semoga ini menjadi keberkahan untuk kita semua,” ujar Ahmad Miskan, Penasehat BJC sekaligus Ketua NKC (New Kates Community), saat ditemui di Sidoarjo.
Ahmad Miskan menjelaskan, BJC telah membantu sejumlah warga seperti anak usia 12 tahun di Tamanan Gempol Pasuruan yang harus menjalani amputasi akibat penyumbatan pembuluh darah, pasien stroke di Entalsewu Buduran, serta pasien jantung di Rejeni Krembung, Sidoarjo.
Kursi roda dan alat bantu lainnya diberikan secara pinjam pakai tanpa batas waktu, artinya dapat digunakan hingga pasien sembuh atau tidak lagi membutuhkan. Bahkan untuk kasus di Gempol, ambulans dari jaringan relawan BJC juga ikut membantu proses kepulangan pasien secara gratis.
“Ambulans yang tergabung di BJC sifatnya fleksibel, bisa gratis maupun tidak, tergantung kondisi. Tapi kami pastikan bahwa siapa pun yang butuh akan tetap dibantu,” tambahnya.
Saat ini, BJC memiliki tiga unit kursi roda aktif dan terus membuka diri menerima hibah alat kesehatan seperti kruk ketiak, walker, tongkat empat kaki, hingga tabung oksigen. Semua bantuan yang diterima akan dipinjamkan secara gratis kepada yang membutuhkan.
“Daripada alat-alat bantu itu menganggur, lebih baik dihibahkan kepada kami. InsyaAllah akan kami salurkan kepada yang benar-benar butuh,” ujarnya.
Masyarakat yang ingin membantu atau membutuhkan bantuan dapat menghubungi kontak person BJC seperti Kacrut Gondrong, Ahmad Miskan, atau Suliyanto di nomor 0823-3839-6135.
BJC membawa semangat kemanusiaan lewat slogannya yang sederhana namun dalam makna: “Ojo leren dadi wong apik” — Jangan berhenti menjadi orang baik. (dik)