Sidoarjo – Ratusan warga Desa Tawangsari, Kecamatan Taman, memadati pendopo desa pada Rabu (24/9/2025) malam. Mereka datang untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan melalui program SIMMAMAH (Siap Melayani Masyarakat Malam Hari) yang digagas Kecamatan Taman. Program ini khusus diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak sempat mengurus administrasi di siang hari karena kesibukan.
Program SIMMAMAH sejatinya diluncurkan pada Agustus 2022. Namun, sempat fakum selama kurang lebih satu tahun akibat keterbatasan blangko KTP. Kini, program tersebut kembali berjalan dengan ketersediaan 1.500 keping KTP per kecamatan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sidoarjo.
Pelaksanaan perdana setelah vakum dipusatkan di Desa Tawangsari. Sejak pukul 18.00 WIB, warga tampak berbondong-bondong datang membawa berkas persyaratan untuk mengurus KTP, KIA, KK, maupun Identitas Kependudukan Digital (IKD). Sementara untuk akta kelahiran dan akta kematian tidak bisa dilayani melalui program ini.
Antusiasme warga terlihat jelas. Banyak yang menyambut positif kembalinya program tersebut karena sangat membantu. Salah satunya, Verik Setyorini, warga Tawangsari Barat, mengaku senang.
“Saya bekerja dari pagi sampai sore, jadi tidak sempat ngurus di siang hari. Alhamdulillah dengan adanya SIMMAMAH, saya bisa ngurus KTP malam ini,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Tegen Santoso, warga lainnya. Ia menyebut layanan ini menjawab kebutuhan masyarakat,“Kadang siang hari kita repot bekerja. Dengan adanya pelayanan malam, jelas sangat membantu. Tinggal datang habis maghrib, urusan bisa selesai,” katanya.
Kepala Desa Tawangsari, Adi Sucipto, SH, juga merasa bangga desanya dipercaya sebagai lokasi perdana program SIMMAMAH setelah setahun fakum.
“Alhamdulillah Desa Tawangsari bisa menjadi pembuka. Bisa kita lihat sendiri, antusias warga sangat luar biasa. Harapan kami program ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Taman, Arie Prabowo, S.STP., M.PSDM, yang hadir langsung memantau jalannya kegiatan menegaskan pentingnya melanjutkan program ini.
“Dengan melihat semangat warga malam ini, artinya memang ada kebutuhan pelayanan di malam hari. Maka program ini wajib diteruskan agar masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan dokumen kependudukan,” jelasnya.
Arie juga menjelaskan bahwa layanan KTP rusak bisa langsung jadi di tempat. Namun, untuk perekaman KTP bagi pemula, pencetakan baru bisa dilakukan keesokan harinya,“Hal ini demi ketepatan data dan kelancaran proses di Dispendukcapil,” tambahnya.
Program SIMMAMAH rencananya akan digelar setiap hari Rabu malam dengan sistem bergilir di tiap desa dan kelurahan se-Kecamatan Taman. Dengan begitu, semua warga di wilayah tersebut bisa merasakan manfaatnya tanpa harus datang jauh-jauh ke kantor kecamatan.
Kehadiran SIMMAMAH diharapkan dapat menjadi solusi nyata pelayanan publik yang dekat dengan masyarakat. Dengan konsep pelayanan malam hari, program ini tidak hanya mempermudah warga, tetapi juga menjadi wujud nyata kehadiran pemerintah dalam melayani kebutuhan dasar administrasi kependudukan secara cepat, efektif, dan humanis. (rif)
