Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya terus menggencarkan upaya pencegahan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan memasang portal akses dan kamera pengawas (CCTV) di berbagai titik rawan, terutama di kawasan perkampungan.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Achmad Zaini menyebutkan bahwa pemasangan portal di jalan-jalan lingkungan dilakukan melalui koordinasi dengan pihak kepolisian, meskipun masih menghadapi pro dan kontra dari masyarakat.
“Pemasangan portal ini bukan perkara mudah, karena harus dikomunikasikan secara efektif kepada warga. Tapi ini penting untuk mencegah pelaku curanmor keluar masuk perkampungan seenaknya,” ungkap Zaini dalam Forum Group Discussion “Wawasan Series: Curanmor Meresahkan, Aksi Kita Menentukan” di Hall Suara Surabaya, Rabu (4/6/2025).
Pemkot telah melakukan pemetaan wilayah rawan curanmor, seperti tempat kos, warung, dan parkiran sekolah. Ke depan, akan diusulkan penjagaan pada kantong-kantong parkir serta penertiban tempat penitipan motor di kos-kosan.
“Kami sudah petakan daerah-daerah paling rawan. Kami akan fokus pencegahan bersama kepolisian,” tegasnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambaksari, Sutowo, menambahkan bahwa pemasangan portal dan CCTV saat ini sedang dimasifkan di kampung-kampung. Namun, ia mengingatkan bahwa pelaku kejahatan kini lebih cerdik dan kerap beraksi saat portal dibuka di siang hari.
“Jam operasional portal sudah ada, tapi pelaku sering beraksi di siang hari saat lingkungan sepi. Makanya pemasangan CCTV di dalam gang juga penting,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun, sebanyak 529 motor dilaporkan hilang selama periode Maret–Mei 2025 di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Modusnya beragam, mulai dari dibawa kabur kenalan baru, diminta paksa, hingga kelalaian pemilik yang lupa mencabut kunci.