Sidoarjo – Komitmen Pemerintah Pusat untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penguatan infrastruktur terus diwujudkan. Salah satunya melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) tahun 2025 yang kini menyentuh Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Desa ini menjadi satu-satunya di wilayah Kecamatan Taman yang terpilih sebagai penerima manfaat program strategis nasional tersebut.
Program P3-TGAI yang merupakan inisiatif dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi jaringan irigasi tersier yang dikelola langsung oleh kelompok tani di tingkat desa. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional mulai dari sektor paling bawah, yaitu petani desa.
Pembangunan jaringan irigasi di Desa Bringinbendo sendiri telah dimulai sejak minggu pertama bulan Agustus 2025. Lokasi proyek berada di saluran irigasi persawahan yang terletak di sebelah selatan Balai Desa Bringinbendo. Proyek ini digarap secara swakelola oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Desa Bringinbendo yang diketuai oleh Arif Arifianto, dengan pengawasan dari tim teknis, pendamping, serta Pemerintah Desa.
Saluran irigasi sepanjang 260 meter program P3-TGAI untuk Desa Bringinbendo yang diharapkan bisa mendorong kemandirian desa dibidang pertanian.Kepala Desa Bringinbendo, H. Sholeh Dwi Cahyono, menyambut baik pelaksanaan program ini. Menurutnya, program P3-TGAI menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya para petani yang telah lama mengusulkan perbaikan saluran air pertanian. “Perbaikan saluran irigasi di area selatan Balai Desa ini merupakan usulan prioritas yang telah lama dinantikan warga. Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat melalui BBWS Brantas,” ujarnya saat ditemui di Kantor Desa Bringinbendo, Selasa (21/10/2025).
H. Sholeh menambahkan, kondisi saluran irigasi di wilayah tersebut memang sudah memerlukan peningkatan. Dengan adanya program ini, diharapkan distribusi air untuk pertanian menjadi lebih lancar, merata, dan berkelanjutan. “Kami berharap hasil panen para petani dapat meningkat dan kesejahteraan masyarakat desa semakin baik,” ucapnya penuh harap.
Selain fokus pada pembangunan fisik, pelaksanaan program ini juga diiringi dengan pembinaan teknis dan administrasi. Tujuannya agar kelompok HIPPA mampu mengelola jaringan irigasi secara mandiri dan berkesinambungan setelah proyek selesai. Pemerintah Desa juga berkomitmen untuk terus mendampingi kelompok tani dalam hal pemeliharaan dan manajemen irigasi.
Saat ini, pembangunan irigasi sepanjang 260 meter di Bringinbendo sudah memasuki tahap akhir (finishing). Diharapkan pekerjaan dapat rampung sesuai jadwal sehingga manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat tani menjelang musim tanam berikutnya. Pemerintah Desa juga mengajak warga untuk ikut berperan aktif menjaga dan merawat fasilitas irigasi yang telah diperbaiki.
Program P3-TGAI ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Desa Bringinbendo dalam mendorong kemandirian desa di bidang pertanian. Dengan sistem pengairan yang lebih baik, diharapkan produktivitas pertanian meningkat dan desa mampu berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Desa Bringinbendo terus berinovasi dan membangun berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat. Di bawah kepemimpinan Bapak H. Sholeh Dwi Cahyono, berbagai pembangunan terus digerakkan secara merata, terutama yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga,” ujar Supri salah satu warga setempat.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan pemerintah melalui program P3-TGAI ini. Program ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga bentuk perhatian nyata terhadap petani. Harapan kami, saluran yang telah diperbaiki ini benar-benar dimanfaatkan dan dijaga bersama agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.” pungkas H. Sholeh. (rif)
