Sidoarjo — Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) memberikan penghargaan kepada 12 petugas pemasyarakatan yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dan alat komunikasi ke dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) di Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, dalam apel pagi yang digelar di halaman Kanwil Ditjenpas Jatim, Senin (13/10/2025).
Dua belas petugas penerima penghargaan tersebut terdiri dari lima petugas Rutan Kelas I Surabaya Medaeng, empat petugas Lapas Pemuda Madiun, serta petugas dari Lapas Nganjuk dan Lapas Tulungagung.
Mereka dinilai berprestasi karena berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan narkoba dan barang terlarang lainnya ke dalam lapas dan rutan.
Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi, kewaspadaan, serta integritas para petugas yang telah menunjukkan komitmen tinggi menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pemasyarakatan. Penyerahan penghargaan juga dihadiri para kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) jajaran pemasyarakatan penerima penghargaan.
Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, dalam kesempatan itu menyampaikan rasa bangganya atas capaian para petugas.
“Pagi hari ini saya didampingi para kepala UPT yang petugasnya berhasil berprestasi menggagalkan barang-barang terlarang masuk ke dalam lapas, baik itu narkoba maupun alat komunikasi,” ujarnya usai kegiatan.
Lebih lanjut, Kadiyono menegaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bagian dari komitmen Ditjenpas dalam memberikan apresiasi kepada petugas yang memiliki kinerja luar biasa. Ia menyebut bahwa semangat ini penting dijaga agar menjadi teladan dan motivasi bagi seluruh jajaran pemasyarakatan.
“Perlu saya sampaikan bahwa ini komitmen kami, bagaimana kita mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi. Hal-hal positif seperti ini harus terus dijaga agar menjadi semangat, baik bagi yang menerima maupun rekan-rekan lainnya,” tutur Kadiyono.
Menurutnya, keberhasilan petugas menggagalkan penyelundupan barang terlarang tidak hanya mencerminkan kewaspadaan, tetapi juga menunjukkan integritas dan kepedulian tinggi terhadap tugas yang diemban.
“Satu hal yang menjadi kunci adalah petugas kita punya integritas, kepedulian, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Karena jika barang-barang terlarang itu sampai masuk, dampaknya sangat besar dan bisa merusak citra organisasi,” tegasnya.
Kadiyono juga menekankan bahwa pemberian penghargaan semacam ini akan terus dilakukan setiap kali ada petugas yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan. Tradisi apresiasi ini, katanya, menjadi wujud nyata dari budaya kerja positif di lingkungan pemasyarakatan.
“Setiap ada penggagalan yang dilakukan petugas, kita berikan penghargaan. Ini tradisi organisasi yang baik untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemasyarakatan sungguh-sungguh ingin memberikan yang terbaik,” ujarnya menambahkan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesan kepada warga binaan dan keluarganya agar menaati seluruh aturan yang berlaku selama menjalani masa pembinaan. Selain itu, ia berpesan kepada seluruh petugas agar senantiasa bekerja dengan profesionalisme dan menjaga integritas tinggi.
“Kami mengimbau kepada warga binaan dan keluarganya untuk melaksanakan kewajiban dengan baik. Kepada seluruh petugas, sadarilah bahwa kinerja kita kini diamati oleh masyarakat. Bekerjalah on the track, penuh tanggung jawab, dan berintegritas. Dengan begitu, pemasyarakatan pasti bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Kadiyono. (rif)












