Jombang – Kepolisian Resor Jombang berhasil membongkar jaringan peredaran narkoba lintas wilayah yang melibatkan dua pengedar, Habib Murtadlo (28) dan Farid Syaifudin (28). Dari tangan keduanya, polisi menyita sabu dan ekstasi dalam jumlah besar yang diperkirakan dapat merusak hingga 2.000 jiwa.
Penangkapan dilakukan pada Rabu (28/5/2025) di dua lokasi berbeda. Habib Murtadlo ditangkap di pinggir jalan Desa Losari, Kecamatan Ploso, setelah mengambil paket sabu seberat 99,22 gram. Beberapa jam kemudian, polisi membekuk Farid Syaifudin di Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang, dengan barang bukti 111,46 gram sabu dan 45 butir ekstasi bergambar Doraemon seberat 16,59 gram.
“Modus mereka adalah sistem ranjau. Keduanya dikendalikan oleh dua DPO, berinisial A dan S,” kata Kasatresnarkoba Polres Jombang, AKP Ahmad Yani, Senin (2/6/2025).
Polisi menyebut bahwa jaringan ini sudah beroperasi lintas wilayah sejak akhir 2024. Dalam pengakuannya, Farid mengaku sudah menerima 650 gram sabu dan 100 butir ekstasi dari sang pemasok.
Barang bukti lain yang turut diamankan antara lain dua unit handphone, satu sepeda motor, dan timbangan digital. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 112 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman mati, penjara seumur hidup, atau minimal 6 tahun hingga maksimal 20 tahun penjara.
“Ini bukan sekadar pengungkapan kasus, ini penyelamatan generasi. Estimasi kami, narkoba yang kami sita bisa merusak sekitar dua ribu jiwa,” tegas AKP Ahmad Yani.
Polres Jombang menegaskan komitmennya dalam perang melawan narkoba dan kini tengah memburu dua pemasok utama yang telah masuk daftar buronan.
