NTT – Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meningkat. Dalam kurun waktu 24 jam pada Senin (14/4/2025), gunung api tersebut tercatat meletus sebanyak 186 kali.
Letusan disertai suara gemuruh dengan intensitas lemah hingga sedang, serta lontaran lava pijar yang cukup mengkhawatirkan.
“Lava pijar terlontar hingga sejauh 300 meter ke arah tenggara dari kawah gunung,” ungkap Syawaludin, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Selasa (15/4/2025).
Dari pengamatan seismograf, letusan terjadi dengan durasi 27 hingga 102 detik, dan amplitudo berkisar antara 20,1 hingga 35 mm. Kolom abu yang menyertai letusan terlihat menjulang hingga 300 meter dengan warna abu kelabu hingga putih.
Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada status Level II (Waspada). Secara visual, gunung tampak jelas dengan kondisi asap kawah bertekanan lemah dan intensitas tipis hingga sedang, setinggi 50–100 meter di atas puncak.
Selain letusan, tercatat pula aktivitas vulkanik lainnya berupa 246 kali gempa embusan, tiga kali tremor harmonik, satu gempa tektonik lokal, satu gempa terasa, serta dua kali gempa tektonik jauh.
Syawaludin menegaskan, zona berbahaya tetap berada dalam radius dua kilometer dari puncak, serta sektoral selatan-tenggara dan barat sejauh 2,5 kilometer.
“Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam zona tersebut,” ujar Syawaludin.