
Jakarta – Harga kelapa segar di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melonjak tajam setelah adanya peningkatan permintaan ekspor, khususnya ke China. Lonjakan harga yang signifikan ini menyebabkan harga kelapa yang sebelumnya dijual seharga Rp 5.000 per biji, kini naik menjadi Rp 15.000 per biji, atau meningkat lebih dari 100 persen.
Kenaikan harga kelapa ini mulai dirasakan oleh para pedagang sejak pasca-Lebaran Idul Fitri lalu. Menurut Bustamin, salah satu pedagang kelapa di Pasar Sentral Pekkabata, harga kelapa telah melonjak drastis setelah bulan Ramadhan. “Sebelum Ramadhan, harga kelapa berkisar Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per biji, namun pasca Lebaran harganya naik hingga Rp 15.000 per biji,” ungkap Bustamin.

Selain itu, kelapa parut yang sebelumnya mudah didapatkan dengan harga terjangkau kini menjadi semakin mahal. Kelapa kecil dijual seharga Rp 10.000 per buah, kelapa sedang Rp 12.000, dan kelapa besar seharga Rp 15.000 per buah. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya permintaan ekspor ke China yang menyebabkan pasokan kelapa semakin terbatas.
Bustamin menjelaskan, “Sejak kerjasama ekspor kelapa ke China berjalan, kelapa makin sulit didapat. Dulu mudah dan harganya murah, sekarang susah dan harganya mahal.” Para pedagang kelapa kini hanya bisa mendapatkan pasokan dari pedagang eceran, sementara pasokan langsung dari petani atau distributor semakin minim. Banyak petani lebih memilih menjual kelapa mereka ke pasar ekspor dengan volume besar, daripada menjualnya kepada pedagang kecil.
Dampak dari lonjakan harga ini sangat terasa bagi para pedagang, karena omzet penjualan mereka menurun drastis. Sebelum harga kelapa naik, mereka bisa menjual hingga tiga baskom berisi 60 buah kelapa. Namun, setelah harga melonjak, penjualan mereka turun drastis menjadi hanya satu baskom atau sekitar 20 buah kelapa. Selain itu, rendahnya daya beli masyarakat juga turut memperlambat perputaran ekonomi di pasar.
Para pedagang berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga kelapa agar dapat menjaga keseimbangan pasar dan mendukung para pedagang kecil.










