Sidoarjo – Memasuki hari kelima pasca-ambruknya Musholla tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, proses pencarian korban kembali membuahkan hasil. Jumat (03/10/2025) pagi, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua korban santri dari balik reruntuhan bangunan.
Suasana duka kembali menyelimuti keluarga besar pesantren yang sejak awal musibah terus menunggu kabar di posko utama. Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah tertimbun material reruntuhan.
Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengonfirmasi keberhasilan evakuasi tersebut.
“Kita berhasil mengevakuasi dua santri. Salah satunya kita evakuasi dari tempat wudlu, tertimpa reruntuhan di sana,” ujar Yudhi saat memberikan keterangan resmi, Jumat pagi.
Proses evakuasi korban pertama dilakukan sekitar pukul 06.50 WIB, sementara korban kedua berhasil ditemukan dan dikeluarkan dari lokasi reruntuhan pada pukul 07.36 WIB. Keduanya langsung dibawa menggunakan ambulance menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menjalani proses identifikasi lebih lanjut.
Menurut Yudhi, salah satu korban ditemukan di area tempat wudlu.
“Saya tidak tahu apakah korban saat itu sedang berwudlu atau hanya melintas selepas Shalat. Yang jelas, korban tertimpa reruntuhan di area tersebut,” jelasnya.
Dengan tambahan dua korban ini, total sudah dua santri yang ditemukan sejak proses pencarian menggunakan alat berat dilakukan. Sementara itu, 57 santri lain masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material bangunan Musholla yang ambruk.
Sampai hari ke lima Opsar dalam peristiwa ambruknya Musholla Ponpes Al Khoziny yang dalam tahap pembangunan, total sudah 7 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Hingga Jumat pagi, ratusan personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan masih bekerja tanpa henti. Upaya pencarian dilakukan dengan mengoperasikan alat berat serta pencarian manual di titik-titik yang diperkirakan menjadi lokasi keberadaan korban.
Sejumlah ambulance disiagakan di sekitar lokasi untuk mempercepat proses evakuasi apabila korban tambahan kembali ditemukan. Harapan keluarga korban pun masih bergantung penuh pada upaya penyelamatan yang hingga kini terus berlangsung.
“Tim SAR gabungan akan terus berupaya semaksimal mungkin hingga seluruh korban berhasil ditemukan. Kita tidak akan berhenti sampai operasi pencarian dinyatakan tuntas,” tegas Yudhi Bramantyo. (rif)
