Sidoarjo – Identitas wanita muda yang ditemukan tewas mengenaskan usai diduga menabrakkan diri ke Kereta Api (KA) di bawah Flyover (FO) Aloha, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, akhirnya berhasil diungkap pihak kepolisian. Korban diketahui bernama Salsa Nabilla Putri Dewinta (21), warga Rejosari 1, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Identitas korban tungkap setelah proses identifikasi dilakukan oleh Tim Inafis Polresta Sidoarjo di ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong. Korban ditemukan dalam kondisi tidak utuh di semak-semak sebelah barat rel KA dan langsung dievakuasi untuk keperluan visum.
Kanit Forensik RS Bhayangkara Porong, Aipda Joko, membenarkan bahwa keluarga telah datang ke rumah sakit dan mengonfirmasi identitas korban.
“Pihak keluarga datang dan memastikan bahwa jenazah adalah benar anak mereka. Proses identifikasi berjalan lancar,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa (09/09/2025).
Lebih lanjut, Aipda Joko menyebutkan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi,“Tidak dilakukan otopsi, hanya pemeriksaan luar saja. Hasilnya menunjukkan korban mengalami patah tulang di kedua lengan, kedua kaki, dan bagian dada. Luka-luka tersebut konsisten akibat benturan keras dengan benda bergerak,” jelasnya.
Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Senin (08/09) sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian berwarna putih bermotif bunga yang turut membantu proses identifikasi awal.
Sementara itu, Kapolsek Gedangan Kompol Ari Priambodo menjelaskan bahwa korban diketahui tinggal bersama kedua orang tuanya di Jalan Raden Wijaya, Dusun Pager, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan.
“Korban memang berdomisili di wilayah hukum kami, tinggal bersama keluarganya di Sawotratap,” ungkap Kompol Ari.
Kompol Ari juga menyampaikan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan, khususnya terkait pria misterius yang sempat terlihat duduk bersama korban di sisi timur rel sebelum kejadian.
“Sampai saat ini, kami belum mengetahui identitas laki-laki tersebut. Setelah kejadian, ia menghilang dan tidak ada saksi yang bisa memberikan informasi lebih lanjut,” tegasnya.
Informasi dari keluarga menyebut bahwa korban merupakan mahasiswi di sebuah universitas swasta di kawasan Rungkut, Surabaya. Malam sebelum kejadian, korban keluar rumah sekitar pukul 21.00 WIB tanpa memberi tahu atau pamit kepada ibunya, L. Korban juga diketahui tidak membawa kendaraan saat keluar.
Keluarga mengungkapkan bahwa korban memiliki riwayat gangguan mental berupa bipolar atau depresi berat. Bahkan, korban disebut pernah mencoba mengakhiri hidup sebelumnya dengan mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan, namun sempat berhasil diselamatkan.
Kasus ini menambah daftar panjang kejadian tragis di perlintasan kereta api. Pihak kepolisian kini tengah fokus untuk menggali lebih banyak keterangan dari lingkungan sekitar, termasuk rekaman CCTV dan kesaksian warga yang mungkin melihat kejadian sebelum dan sesudah korban berada di lokasi.
Hingga berita ini ditulis, keluarga korban masih dalam kondisi terpukul berat. Mereka memilih untuk menutup diri dan fokus pada proses pemakaman serta pemulihan kondisi psikologis pasca-kehilangan yang begitu mendadak dan tragis ini. (rif)












