Surabaya – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mulai melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hewan kurban di berbagai lapak penjualan yang tersebar di seluruh kecamatan.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim dokter hewan dan petugas DKPP hingga H-2 Idul Adha untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dijual ke masyarakat sehat dan layak disembelih.
“Kami menyasar 31 kecamatan dan 154 kelurahan di Surabaya. Semua lapak kami periksa,” ujar Sunarno Aristono, Kabid Peternakan DKPP, saat melakukan inspeksi di kawasan Ketintang, Senin (26/5/2025).
Pemeriksaan kesehatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga kemungkinan terjangkit penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Antraks.
“Kondisi mata harus jernih, bulu mengkilat, tidak diare, mulut dan kaki tidak luka. Gigi juga harus poel dengan usia minimal dua tahun, nafsu makan baik, tubuh simetris dan berdiri tegak,” jelas Aris.
Menurutnya, hingga saat ini belum ditemukan hewan kurban yang menunjukkan gejala sakit. Namun, biasanya penyakit muncul setelah hewan melakukan perjalanan jauh dari luar daerah menuju Surabaya.
“Kalau ada yang kembung, kehujanan, atau nafsu makan menurun, kami pisahkan dan berikan vitamin. Hewan seperti ini tidak boleh langsung dijual sebelum pulih,” tambahnya.
Sebagai bentuk jaminan, hewan yang lolos pemeriksaan akan diberikan surat keterangan resmi dari otoritas veteriner serta stiker khusus sebagai tanda sudah diperiksa dan dinyatakan sehat.
“Stiker dan surat ini penting sebagai bukti bahwa hewan tersebut aman dan memenuhi syarat syariah serta kesehatan,” pungkas Aris.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Surabaya dalam menjaga kesehatan masyarakat serta kualitas ibadah kurban di tengah tingginya mobilitas hewan ternak menjelang Idul Adha.
