Jakarta – Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, angkat suara terkait viralnya video Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menggunakan jet pribadi saat libur Lebaran. Ia menegaskan bahwa penggunaan jet pribadi tersebut berasal dari dana pribadi dan tidak berkaitan dengan anggaran negara.
Menurut Anggawira, penggunaan jet pribadi oleh Bahlil bukanlah hal baru, terutama mengingat kebutuhan mobilitas tinggi dan efisiensi waktu dalam kegiatan pribadi maupun organisasi.
“Kalau ada kebutuhan yang mendesak dan tidak ada penerbangan komersil langsung, ya private jet jadi opsi. Dulu di HIPMI juga beberapa kali kita pakai untuk efisiensi waktu,” ujar Anggawira, Jumat (11/4/2025).
Anggawira yang pernah menjadi Ketua Bidang Organisasi HIPMI saat Bahlil menjabat Ketua Umum HIPMI periode 2015–2019 ini juga menegaskan, jet tersebut digunakan Bahlil untuk keperluan pribadi, yakni silaturahmi ke kampung halaman di Fakfak, Papua Barat, serta ke Sragen, kampung halaman sang istri.
“Semua biaya itu berasal dari kantong pribadi Pak Bahlil. Tidak ada kaitannya dengan APBN. Beliau juga sempat ke Maluku menghadiri pernikahan tenaga ahlinya. Karena tidak ada rute langsung ke semua tempat itu, private jet menjadi pilihan logis,” jelas Anggawira.
Ia menyayangkan pemberitaan yang menurutnya menggiring opini negatif tanpa upaya konfirmasi. Menurutnya, sebagai tokoh publik, Bahlil memang tidak bisa lepas dari sorotan, namun publik juga perlu mendapatkan informasi yang berimbang.
“Jangan beritakan tanpa klarifikasi langsung. Ini konteksnya Lebaran dan silaturahmi keluarga. Pilihan moda transportasi itu personal, selama tidak membebani negara,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, Bahlil dan keluarga melakukan perjalanan silaturahmi ke kampung halamannya di Papua Barat serta ke Sragen, Jawa Tengah. Di sana, ia juga menyempatkan berziarah ke makam keluarga.
Bahlil Lahadalia dikenal sebagai pengusaha sukses sebelum menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM dan kini Menteri ESDM. Ia pernah memimpin HIPMI dan memiliki portofolio usaha di berbagai sektor seperti perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi.
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2019, kekayaan Bahlil tercatat mencapai lebih dari Rp 295 miliar.
