Sanna – Sebuah jet tempur F-18 milik Angkatan Laut Amerika Serikat dilaporkan jatuh ke Laut Merah setelah melakukan manuver untuk menghindari serangan dari kelompok bersenjata Houthi. Insiden ini terjadi saat jet tersebut berada di kapal induk USS Harry S. Truman yang tengah beroperasi di kawasan konflik tersebut.
Seorang pejabat militer AS menyebutkan bahwa pesawat jatuh saat melakukan penghindaran terhadap tembakan dari kelompok Houthi, yang belakangan ini intensif menyerang armada Amerika dan sekutunya di Laut Merah. Meski jatuh ke laut, seluruh awak pesawat berhasil selamat. Salah satu pelaut dilaporkan mengalami luka ringan.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya yang disiarkan oleh saluran Almasirah, menyebut serangan terhadap kapal induk Truman sebagai balasan atas “pembantaian” yang dilakukan oleh pasukan AS di Yaman. Saree mengatakan bahwa serangan itu dilakukan secara terkoordinasi menggunakan rudal balistik, rudal jelajah, serta drone, dan berhasil memaksa kapal induk AS mundur ke bagian utara Laut Merah.
“Operasi ini akan terus dilakukan sampai agresi terhadap Yaman dihentikan,” tegas Saree.
Ketegangan di Laut Merah telah meningkat sejak Maret lalu ketika AS melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman. Sejak itu, kelompok bersenjata tersebut secara rutin mengklaim telah menargetkan kapal induk Truman dan kapal perang lainnya milik AS, meski pihak militer AS menyangkal bahwa kapal mereka telah terkena serangan langsung.
Sebelumnya, USS Truman juga sempat mengalami insiden pada Februari lalu ketika terlibat tabrakan dengan kapal dagang di dekat Mesir, yang menyebabkan kerusakan ringan.
Kelompok Houthi yang menamakan diri Ansar Allah, juga mengaku telah melakukan serangan ke Israel menggunakan rudal balistik, sebagai bagian dari solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka menyatakan Yaman sebagai front pendukung bagi Palestina.
Serangan yang terus terjadi ini menunjukkan eskalasi konflik di Laut Merah, yang dikhawatirkan dapat merusak stabilitas dan jalur perdagangan internasional di kawasan tersebut.