Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Kapolri Ingatkan Deforestasi Jadi Ancaman Serius: Karhutla Ancam Paru-Paru Dunia

×

Kapolri Ingatkan Deforestasi Jadi Ancaman Serius: Karhutla Ancam Paru-Paru Dunia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Siak – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa deforestasi masih menjadi tantangan besar bagi kawasan hutan Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat membuka Jambore Karhutla Riau 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, Jumat (25/4/2025).

Dalam sambutannya, Sigit menyoroti pentingnya menjaga hutan Indonesia yang luasnya mencapai 95,5 juta hektare—menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kawasan hutan terluas ke-8 di dunia.

Example 300x600

“Namun di sisi lain, kondisi ini juga menyimpan tantangan serius, terutama dalam bentuk deforestasi. Salah satu penyebab utamanya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” ujar Sigit.

Karhutla Bakar Ratusan Ribu Hektare

Sigit mencatat, sepanjang tahun 2024 lalu, sekitar 376 ribu hektare hutan di Indonesia hangus dilalap api. Kebakaran tersebut tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga berdampak besar pada kesehatan masyarakat dan perekonomian daerah.

Secara khusus, Riau disebut menjadi salah satu provinsi yang cukup terdampak, dengan luas hutan terbakar mencapai 11 ribu hektare, menempatkan provinsi ini di peringkat ke-11 nasional.

“Dampak asap dari Karhutla di Riau bisa meluas hingga ke provinsi lain bahkan ke negara tetangga. Ini bukan isu lokal, tapi regional,” tegasnya.

Cuaca Kering, Status Siaga Dini Ditetapkan

Berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau 2025 diperkirakan lebih pendek dibanding tahun sebelumnya, dengan puncaknya terjadi antara Juni hingga Agustus. Meski fenomena iklim global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole saat ini berada dalam fase netral, potensi titik panas tetap tinggi.

“Wilayah Riau diperkirakan mulai mengalami peningkatan titik panas sejak Mei dan mencapai puncaknya pada Juli,” papar Sigit.

Menanggapi potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025. Penetapan ini menjadi langkah antisipatif untuk menghadapi puncak kemarau yang lebih kering dari biasanya.

Sinergi Mitigasi Ditekankan

Kapolri pun menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengantisipasi Karhutla. Menurutnya, pencegahan lebih efektif daripada penanggulangan setelah bencana terjadi.

“Kita semua harus meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan menerapkan strategi yang tepat untuk mencegah kebakaran hutan. Ini bukan hanya tugas satu institusi, tapi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600