Jakarta – Kayu manis tak hanya menjadi bumbu dapur untuk memperkaya rasa makanan dan minuman, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa. Rempah yang mengandung senyawa aktif seperti kumarin, euganol, dan asam sinamat ini diketahui memiliki sifat antioksidan, antiradang, dan bahkan antidiabetes.
Menurut data kandungan gizi, dalam 100 gram kayu manis terdapat sekitar 247 kalori, 81 gram karbohidrat, dan 53 gram serat. Selain itu, kayu manis juga kaya akan vitamin A, B, K, serta mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium.
Para ahli menyebutkan, mengonsumsi kayu manis dalam jumlah wajar dapat membantu mengurangi peradangan tubuh, meredakan nyeri sendi dan otot, serta menjaga kesehatan jantung. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa kayu manis mampu mengontrol tekanan darah dan menurunkan kadar gula darah, menjadikannya salah satu rempah yang potensial untuk penderita diabetes tipe 2.
Selain itu, senyawa cinnamaldehyde dalam kayu manis diketahui dapat melawan infeksi jamur dan bakteri, termasuk bakteri penyebab keracunan makanan dan bau mulut. Manfaat ini turut mendukung fungsi kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.
Tak hanya itu, konsumsi rutin kayu manis juga dikaitkan dengan kemampuan menjaga berat badan ideal dan bahkan mencegah pertumbuhan sel kanker. Namun demikian, para ahli menekankan pentingnya konsumsi dalam batas wajar, yaitu sekitar 2–4 gram atau ½–1 sendok teh per hari, untuk menghindari efek samping seperti iritasi, gangguan pencernaan, atau gangguan fungsi hati.
Kayu manis memang menjanjikan sebagai bahan alami pendukung kesehatan, namun penggunaannya perlu tetap bijak dan sebaiknya dikonsultasikan kepada ahli, terutama bila dikonsumsi bersamaan dengan obat medis.