KLATEN — Kasus keracunan massal usai acara halalbihalal di Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terus bertambah. Hingga Rabu, 16 April 2025, jumlah korban tercatat sebanyak 141 orang, dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi Trantib Kecamatan Gantiwarno, Eka Susanti, menyebut dari total korban, 91 orang menjalani rawat jalan, sementara 49 lainnya dirawat intensif di rumah sakit. “Jumlah korban sampai hari ini total 141 orang,” ujar Eka.
Pemerintah Kabupaten Klaten merespons cepat dengan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan mendirikan posko darurat di wilayah terdampak. Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, memastikan semua layanan pengobatan, baik dengan BPJS maupun tanpa, diberikan secara gratis.
Hamenang juga menyebutkan bahwa status KLB akan dicabut setelah kondisi dinyatakan stabil, dan posko sementara akan dipindahkan ke Puskesmas Gantiwarno jika jumlah kasus mulai menurun.
Sementara itu, pihak kepolisian bersama tim laboratorium masih menunggu hasil uji sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal, yang disajikan saat pementasan wayang kulit dalam rangka halalbihalal pada Sabtu malam, 12 April 2025.
Tim Trauma Healing dari Polres Klaten juga turun tangan memberikan pendampingan psikologis kepada warga terdampak, baik yang dirawat di rumah sakit, di posko, maupun di kediaman masing-masing. “Kami ingin memastikan korban tidak hanya pulih secara fisik, tapi juga mental dan emosional,” kata Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto.
