Komunitas Sejarah Surabaya Tegaskan: Jalan Darmo 30 Bukan Cagar Budaya

Surabaya – Rabu, 4 Juni 2025 Polemik pembongkaran bangunan di Jalan Raya Darmo No. 30 Surabaya yang diduga melanggar status cagar budaya akhirnya mendapatkan klarifikasi dari komunitas pemerhati sejarah. Komunitas Begandring Soerabaia menegaskan bahwa bangunan tersebut bukan bagian dari objek cagar budaya.

Perwakilan komunitas, Kuncarsono Prasetyo, menekankan bahwa yang dilindungi oleh aturan adalah kawasan Jalan Raya Darmo sebagai kawasan cagar budaya, bukan seluruh bangunan yang berada di dalamnya.

“Plakat bertuliskan Situs Cagar Budaya itu menunjuk kawasan, bukan satu objek. Jadi bukan berarti semua bangunan di situ otomatis berstatus cagar budaya,” jelas Kuncar dalam jumpa pers Pemkot Surabaya, Rabu (4/6).

Menurut Kuncar, bangunan di Jalan Darmo No. 30 tidak tercantum dalam daftar resmi lebih dari 200 bangunan cagar budaya di Surabaya. Ia menyebutkan telah memverifikasi daftar tersebut berdasarkan data resmi yang mereka pegang.

Ia juga mencontohkan praktik pengelolaan kawasan cagar budaya lain di Surabaya. “Di kompleks Katedral Surabaya, gereja tetap dilindungi, tapi bangunan di antara gereja dan keuskupan bisa dibangun. Karena yang dilindungi adalah bagian tertentu, bukan seluruh kawasan secara menyeluruh,” tegasnya.

Sebagai informasi, berikut 10 bangunan yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya di kawasan Jalan Raya Darmo dan sekitarnya:

1. Apotek Kimia Farma (Jl. Raya Darmo No. 2–4)

2. PT Bank CIMB Niaga (Jl. Raya Darmo No. 26)

3. Gedung Wismilak (Jl. Raya Darmo No. 36–38)

4. Graha Wismilak (Jl. Raya Darmo No. 36–38)

5. Rumah tinggal (Jl. Raya Darmo No. 42–44)

6. SMP-SMA Santa Maria (Jl. Raya Darmo No. 49)

7. Bank Bangkok / Bank Permata (Jl. Raya Darmo No. 73)

8. Rumah Sakit Darmo (Jl. Raya Darmo No. 90)

9. Rumah Dinas Pangdam V/Brawijaya (Jl. Raya Darmo No. 100)

10. Eks Museum Mpu Tantular / Perpustakaan Bank Indonesia (Jl. Taman Mayangkara / Darmo No. 6)

Dengan penjelasan ini, Kuncar berharap masyarakat tidak terburu-buru menghakimi dan memahami bahwa kawasan cagar budaya bukan berarti semua bangunan di dalamnya tak boleh diubah.