Surabaya – Masyarakat Kota Surabaya kembali mengeluhkan kemacetan akibat parkir liar di Jalan Tambak Rejo, tepatnya di depan RSUD dr. Mohamad Soewandhie. Persoalan ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan hingga kini belum mendapatkan solusi konkret dari pihak terkait.
Keluhan tersebut mencuat ke publik setelah sebuah video yang diunggah akun TikTok @aslisuroboyo viral pada Senin (9/6/2025). Video tersebut menyoroti aktivitas parkir di badan jalan depan rumah sakit yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Dalam video, pemilik akun bahkan menyarankan agar tarif parkir dinaikkan menjadi Rp10.000–Rp20.000 sebagai bentuk sindiran.
“Setuju parkir di jalan raya naik Rp. 10.000 sampai Rp. 20.000, gimana menurutmu rek?” tulis akun tersebut dalam video yang kini ramai diperbincangkan netizen.
Komentar warganet pun membanjiri postingan itu. Salah satunya dari akun @assyraaf yang menulis, “Neng RS Soewandhi parkir di jalan gak ada karcis resmi.”
Akun lain bernama @Taukan namaku juga menyoroti buruknya tata kelola parkir di kota ini, “Percuma Surabaya dikonsep, tapi depan Ampel, Jalan KH. Mansyur, pedagang dibuang, jalan malah jadiin parkir semua.”
Tak hanya di Tambak Rejo, akun @rangga82 menambahkan bahwa jalan lain seperti Kapasan dan Blauran juga masih marak dengan praktik parkir liar.
Padahal, pada tahun 2019, RSUD Soewandhie sempat membangun gedung parkir untuk mengurai masalah ini. Namun, fasilitas tersebut dinilai belum efektif menampung kendaraan, karena parkir di badan jalan tetap terjadi dan beroperasi selama 24 jam.
Yang menjadi sorotan adalah dugaan bahwa praktik parkir liar tersebut tidak menyumbang ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Banyak pihak menuntut transparansi pengelolaan dan penegakan hukum yang tegas terhadap pengelola parkir tidak resmi.
Warga berharap pemerintah kota dan instansi terkait segera turun tangan menertibkan parkir liar yang merugikan pengguna jalan dan merusak citra kota.