
BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggencarkan kegiatan pasar murah di 25 kecamatan sejak usai Lebaran 2025. Kegiatan ini bekerja sama dengan Bulog Banyuwangi untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Pada Senin (28/4/2025) ini, pasar murah digelar di dua titik sekaligus, yakni di Lapangan Lugjag Kecamatan Rogojampi dan Ruang Terbuka Hijau Kecamatan Singojuruh. Di pasar murah tersebut, berbagai bahan pokok seperti beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng dijual dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran.

Untuk contoh, beras premium dijual seharga Rp 67.000 hingga Rp 70.000 per kemasan 5 kilogram (kg), gula pasir seharga Rp 17.500 per kg, tepung terigu seharga Rp 10.000 per kg, dan minyak goreng MinyaKita dengan harga Rp 15.700 per kg.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menjelaskan bahwa untuk beras yang dijual hanya yang premium. Pasar murah ini juga tidak menjual beras SPHP (Susu, Pangan, Hasil Pertanian) sesuai larangan dari pemerintah pusat di wilayah tertentu, termasuk Banyuwangi.
Setiap lokasi pasar murah digelar sesuai dengan antusiasme masyarakat setempat. Jika masyarakat sangat antusias, pasar murah dapat berlangsung hingga tiga hari berturut-turut. “Setiap titik, Bulog membawa rata-rata 2 hingga 3 kuintal beras untuk dijual,” tambah Nanin.
Pasar murah mulai dibuka sekitar pukul 08.30 WIB dan berlangsung hingga siang hari atau hingga stok barang habis. Pemkab Banyuwangi juga mengimbau agar pembeli menyiapkan uang pas untuk mempercepat transaksi, terutama saat pasar murah sedang ramai.
Dengan adanya pasar murah ini, Pemkab Banyuwangi berharap dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, serta menjaga stabilitas harga barang di pasar.
