JEMBER – Dukungan terhadap rencana reaktivasi Bandara Notohadinegoro Jember pada 17 Agustus mendatang terus mengalir. Kali ini, giliran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jember yang menyatakan sikap positif atas kebijakan Bupati Jember Muhammad Fawait tersebut.
Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi, menyampaikan bahwa langkah pemerintah daerah membuka kembali bandara diyakini mampu mendongkrak perekonomian lintas sektor.
“Jadi kami mendukung penuh dengan dibukanya kembali bandara, karena ini akan menjadi penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember,” ujar Ayub, Sabtu (16/8).
Mantan pimpinan DPRD Jember itu juga menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Bupati Fawait dalam merealisasikan program pembangunan infrastruktur strategis, khususnya sektor transportasi udara.
“Saya sebagai partai pengusung mengucapkan terima kasih karena telah kerja cepat dalam hal pembangunan di Kabupaten Jember,” katanya.
Menurut Ayub, rute perdana Jakarta–Jember dan sebaliknya menjadi titik awal pergerakan ekonomi dan mobilitas masyarakat yang lebih baik.
“Saya juga optimistis bahwa rute perdana Jakarta–Jember dan Jember–Jakarta ini ada dampak besar pada mobilitas masyarakat sekaligus menggerakkan sektor usaha.” imbuhnya.
Ia berharap agar bandara yang telah aktif kembali ini nantinya tidak hanya melayani satu rute. Ayub menyebut potensi untuk pengembangan ke berbagai destinasi lain sangat terbuka.
“Semoga pembukaan bandara ini bisa mendongkrak dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember, dan kedepan bukan hanya Jember–Jakarta tapi juga bisa Jember–Bali dan sebaliknya,” tutur Ayub.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mendukung kebijakan positif yang digagas pemerintah daerah.
“Kita harus optimis menatap ke depan. Kalau ada yang pesimis itu lucu. Harusnya berdoa (untuk kemajuan Jember – red), mendukung hal-hal yang baik, karena ini semua untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Ayub menegaskan, keberadaan bandara merupakan fasilitas vital yang memiliki efek domino terhadap investasi, pariwisata, hingga sektor UMKM.
“Kalau ini bisa berjalan, maka pertumbuhan ekonominya akan baik. Mari kita dukung bersama. Yang baik kita dukung. Jika ada kekurangan dikritik itu biasa dalam hal demokrasi, kebijakan pemerintah itu tidak bisa menyenangkan semua orang,” tutupnya. (*)