Surabaya – Komitmen PT PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam mendukung transisi energi bersih nasional kembali diperkuat. Kali ini, anak usaha PLN itu menggandeng perusahaan energi asal Amerika, ThorCon International Pte. Ltd., untuk menjajaki potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kepulauan Bangka Belitung.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PLN NP dan ThorCon yang membuka jalan untuk penyusunan studi kelayakan komprehensif terhadap rencana pembangunan PLTN pertama di Tanah Air.
“Studi ini akan mencakup evaluasi teknologi reaktor, keselamatan, desain, aspek finansial, hingga skema kerja sama proyek,” ujar Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/7).
Menurut Ruly, diversifikasi sumber energi menjadi kunci menuju kemandirian energi nasional. Dan nuklir dinilai sebagai sumber energi rendah karbon yang andal, aman, dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa energi nuklir bisa menjadi pelengkap strategis dalam bauran energi nasional, berdampingan dengan sumber terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan hidro,” jelasnya.
Tonggak Sejarah Energi Bersih
Dari pihak ThorCon, antusiasme juga tinggi. Direktur Utama PT ThorCon Power Indonesia, Niels Berger, mengatakan kerja sama ini bisa menjadi tonggak sejarah energi bersih di Indonesia.
“Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi nuklir modern yang efisien dan aman,” tegasnya.
Niels menambahkan, PLTN yang dirancang akan memanfaatkan teknologi reaktor generasi baru yang lebih ringkas, efisien, dan memiliki sistem pengamanan berlapis.
Tidak hanya itu, kedua belah pihak juga membuka peluang pelibatan anak perusahaan atau afiliasi dalam studi ini. Namun, pelibatan itu akan dilakukan dengan pemberitahuan tertulis kepada para pihak terkait.
Dukung Target NZE 2060
Langkah strategis ini dinilai memperkuat posisi PLN Nusantara Power sebagai pelaku utama dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) 2060 yang dicanangkan pemerintah.
“Kolaborasi berbasis sains seperti ini adalah bagian dari pendekatan kami dalam membangun sistem energi yang lebih tangguh dan ramah lingkungan,” kata Ruly.
Dengan semakin terbukanya peluang pengembangan PLTN, Indonesia memasuki babak baru dalam peta energi nasional – babak yang menjanjikan masa depan energi yang lebih bersih, stabil, dan berdaulat.
