
Jakarta – Polda Papua Barat telah mengerahkan 510 personel gabungan dalam operasi tahap ketiga pencarian Inspektur Polisi Satu (Iptu) Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang hilang sejak Desember 2024. Pencarian dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk Polri, TNI, serta pemerintah kabupaten setempat.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar Ignatius Benny Adi Prabowo, mengungkapkan bahwa operasi ini melibatkan 155 personel dari Mabes Polri, 191 personel dari Polda Papua Barat, 74 personel dari Polres Teluk Bintuni, serta sejumlah personel dari Kodam XVIII/Kasuari, Kodim 1806/Teluk Bintuni, Basarnas, Yonif 642/Kapuas, Pasukan Marinir III Sorong, dan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni. Total personel yang terlibat mencapai 510 orang.

“Operasi SAR tahap ketiga ini dimulai pada 20 April dan akan berlangsung selama 14 hari hingga 3 Mei 2025. Operasi ini bertujuan untuk menemukan dan menyelidiki hilangnya Iptu Tomi Marbun setelah ia terseret arus Kali Rawara, Distrik Moskona Selatan, saat melakukan penangkapan pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Marthen Aikingking,” jelas Benny.
Operasi dengan sandi Alpha Bravo Moskona 2025 ini mencakup berbagai tahapan, seperti pencarian, olah tempat kejadian perkara (TKP), serta rekonstruksi peristiwa hilangnya Tomi. Rekonstruksi dilakukan mulai dari Kali Rawara hingga muara Sebyar Aranday, Kabupaten Teluk Bintuni.
Selain itu, operasi juga melibatkan berbagai satuan tugas (satgas) Polri, termasuk Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, Satgas Banops, Satgas Dokes, Satgas Identifikasi, Satgas Poludara, Satgas Propam, dan Pusident Polda Papua Barat. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pencarian dan memastikan proses berjalan dengan lancar.
Pihak Polda Papua Barat juga mengimbau masyarakat, termasuk tokoh adat dan tokoh agama, untuk turut berpartisipasi dalam pencarian ini demi keberhasilan misi kemanusiaan.
Sementara itu, istri Iptu Tomi, Ria Tarigan, mengungkapkan rasa keprihatinannya atas hilangnya suaminya, yang sudah hampir empat bulan tanpa kabar. Ria juga mengungkapkan kesedihannya karena suaminya, yang sebelumnya bertugas di Polres Teluk Bintuni, seharusnya telah dimutasi ke Polda Papua Barat untuk mengikuti tes PTIK.
“Suami saya sudah hampir empat tahun mengabdi sebagai Kasat Reskrim di Teluk Bintuni, dan dia selalu berjuang menghadapi kelompok kriminal bersenjata. Saya masih berharap suami saya bisa ditemukan dengan selamat,” ujar Ria dengan penuh haru.
Pencarian ini terus dilanjutkan dengan harapan dapat mengungkap nasib Iptu Tomi Samuel Marbun yang hingga kini masih belum ditemukan.
