Sidoarjo – Polresta Sidoarjo mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi berbagai informasi terkait musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Berbagai kabar yang beredar cepat di media sosial sejak Senin (29/09/2025) dinilai berpotensi menimbulkan kesimpangsiuran, terutama menyangkut jumlah maupun kondisi korban.
Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono mengatakan, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di tengah suasana duka. Apabila informasi yang belum pasti kebenarannya terus dibagikan, dikhawatirkan akan memperkeruh keadaan dan menimbulkan keresahan publik.
“Saat ini semua fokus pada proses evakuasi penyelamatan korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny. Apabila ada foto, video maupun informasi dalam bentuk apapun harap dikonsumsi secara bijak, pastikan kebenarannya dulu sebelum di-share. Jangan sampai informasi yang kita sebar menambah keruh suasana bahkan sampai menjadi informasi hoaks,” pesan Iptu Tri Novi Handono, Rabu (01/10/2025).
Ia menekankan bahwa musibah ini memiliki sisi kemanusiaan yang harus lebih diutamakan. Saat ini tim gabungan terus bekerja maksimal untuk mencari korban yang masih tertimbun, sementara keluarga korban juga tengah berduka mendalam atas insiden tersebut.
“Selain fokus pada proses penyelamatan, kita juga perlu menjaga perasaan keluarga korban. Karena itu, bijaklah dalam menerima maupun membagikan informasi, khususnya melalui media sosial,” pungkasnya. (rif)












