Banyuwangi – Setelah lebih dari 24 jam pencarian intensif, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Syahril Hamdani (16), remaja asal Desa Sumber Bulu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, yang sebelumnya dilaporkan hanyut di aliran sungai pada Sabtu (28/6/2025). Jenazah korban ditemukan pada Minggu (29/6/2025) siang, di sekitar pantai Badean, sekitar 40 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi, menjelaskan bahwa penemuan jenazah korban bermula dari laporan seorang nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan pantai Blimbingsari. Nelayan tersebut melihat sosok jenazah terdampar di perairan dekat pantai Badean, yang kemudian langsung dilaporkan ke Pos SAR terdekat.
“Setelah menerima laporan dari nelayan, tim SAR gabungan segera menuju ke lokasi. Sekitar pukul 13.50 WIB, jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke posko untuk proses identifikasi,” kata Wahyu dalam keterangannya kepada media.
Identifikasi jenazah dilakukan bersama dengan pihak keluarga korban. Berdasarkan ciri-ciri fisik dan pakaian, dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah Syahril Hamdani, remaja yang sejak Sabtu siang dinyatakan hilang terseret arus sungai.
Proses pencarian korban melibatkan dua Satuan Reaksi Unit (SRU). SRU pertama melakukan penyisiran sejauh 3,1 kilometer dari titik jatuhnya korban ke arah hilir, sedangkan SRU kedua menyisir sepanjang 3 kilometer ke arah yang berlawanan. Karena kondisi sungai yang sempit, dangkal, dan berbatu, seluruh operasi dilakukan secara manual, tanpa menggunakan perahu karet.
“Arus sungai saat itu deras, dan kondisi geografisnya tidak memungkinkan untuk operasi air menggunakan perahu. Tim menggunakan metode observasi darat dan penyisiran manual,” jelas Wahyu.
Selain penyisiran langsung, tim SAR juga membangun jejaring informasi dengan warga dan nelayan yang beraktivitas di sepanjang aliran sungai. Ciri-ciri korban disebarluaskan guna memperluas kemungkinan penemuan oleh masyarakat.
“Kami aktif berkoordinasi dengan masyarakat sekitar dan nelayan. Informasi visual korban disampaikan melalui kanal komunikasi darurat agar bila ada tanda-tanda korban bisa langsung dilaporkan,” imbuhnya.
Insiden tragis ini terjadi saat korban bersama ayahnya mengendarai sepeda motor untuk melihat kondisi debit air sungai yang sedang tinggi, pada Sabtu (28/6/2025) siang. Mereka melewati jalur di sekitar hutan pinus yang berada di tepi sungai. Namun nahas, jalur tersebut mengalami longsor, mengakibatkan kendaraan mereka jatuh ke sungai.
Sang ayah berhasil menyelamatkan diri karena jatuh ke sisi kanan sungai, sementara Syahril terjatuh ke tengah arus dan langsung terseret. Sejak saat itu, operasi pencarian pun dilakukan secara intensif oleh berbagai pihak.
Upaya pencarian korban ini merupakan kerja kolaboratif antara berbagai unsur. Selain dari Pos SAR Banyuwangi, operasi juga melibatkan BPBD Kabupaten Banyuwangi, Satpolairud Banyuwangi, Pos TNI AL Blimbingsari, Polsek Songgon, Koramil Songgon, TAGANA, 851 Rescue, DAMKAR, Agen Informasi Bencana, Rumah Koin Dhuafa, serta warga sekitar dan relawan dari potensi SAR lainnya.
Setelah proses identifikasi selesai, jenazah Syahril Hamdani kemudian dibawa ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Kehilangan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Sumber Bulu.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian ini. Kami turut berduka atas musibah yang terjadi. Semoga keluarga diberikan kekuatan,” ujar Wahyu.
Insiden yang menimpa Syahril menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar aliran sungai, terutama saat musim penghujan atau ketika debit air meningkat drastis. Medan alam yang tak terduga dan cuaca ekstrem dapat mengakibatkan kecelakaan yang fatal.
Tim SAR Banyuwangi pun mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke pihak berwenang apabila terjadi kondisi darurat serupa, agar tindakan penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.